Kelompok tani di Batang didorong bangun wisata edukasi minyak wangi
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mendorong kelompok tani wanita (KWT) membangun destinasi wisata edukasi minyak wangi atsiri karena di daerah ini memiliki banyak tanaman serai yang penyulingannya dibina Fakultas Pertanian Undip Semarang.
Bupati Batang Wihaji di Batang, Jateng, Jumat, mengatakan bahwa pemkab siap melakukan kajian agar bisa berdiri pembelajaran untuk kegiatan riset, pengembangan, dan inovasi yang melembaga dengan model bisnis kolaborasi antara universitas dengan industri.
"Saya sampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen Pertanian Undip Semarang Profesor Hermin Pancasakti Kusumaningrum yang sudah tujuh tahun mendampingi KWT pada pengolahan tanaman serai menjadi minyak wangi. Ternyata, ada potensi yang luar biasa khususnya untuk tempat edukasi wisata serai minyak wangi," katanya.
Baca juga: Seluruh objek wisata dibuka, wisatawan di Cilacap diingatkan taat prokes
Ia mengatakan untuk merealisasikan berdirinya wisata edukasi minyak wangi itu, pemkab juga akan menyediakan tempat pembelajaran dan wisata di lokasi itu.
"Nantinya pengunjung bisa membuat atau meracik sendiri minyak wangi atsiri dengan bahan dasar tanaman serai dan bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh," kata Wihaji.
Selain itu, kata dia, untuk pengembangan pengolahan minyak Atsiri tersebut, pihaknya akan membantu penyiapan modal dan pemasaran minyak wangi tersebut.
"Kita tidak mengasih bantuan karena kecenderungannya kurang produktif, jadi lebih baik modalnya hutang ke perbankan. Kami siap memfasilitasi peminjaman modal ke perbankan," katanya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Susilo Heru Yuwono mengatakan ada 272 kelompok wanita tani yang menggeluti usaha minyak wangi.
"Sebelumnya ada 183 kelompok namun setelah ada kepengurusan KWT tingkat kabupaten jumlahnya bertambah menjadi 272. Adapun jumlah total petani sekitar 71 ribu orang," katanya.
Baca juga: Tingkatkan perekonomian, warga RT di Magelang diminta pahami pengembangan pariwisata
Baca juga: Rebranding wisata alam, Perhutani gelar Bod Messages to Frontliners
Bupati Batang Wihaji di Batang, Jateng, Jumat, mengatakan bahwa pemkab siap melakukan kajian agar bisa berdiri pembelajaran untuk kegiatan riset, pengembangan, dan inovasi yang melembaga dengan model bisnis kolaborasi antara universitas dengan industri.
"Saya sampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen Pertanian Undip Semarang Profesor Hermin Pancasakti Kusumaningrum yang sudah tujuh tahun mendampingi KWT pada pengolahan tanaman serai menjadi minyak wangi. Ternyata, ada potensi yang luar biasa khususnya untuk tempat edukasi wisata serai minyak wangi," katanya.
Baca juga: Seluruh objek wisata dibuka, wisatawan di Cilacap diingatkan taat prokes
Ia mengatakan untuk merealisasikan berdirinya wisata edukasi minyak wangi itu, pemkab juga akan menyediakan tempat pembelajaran dan wisata di lokasi itu.
"Nantinya pengunjung bisa membuat atau meracik sendiri minyak wangi atsiri dengan bahan dasar tanaman serai dan bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh," kata Wihaji.
Selain itu, kata dia, untuk pengembangan pengolahan minyak Atsiri tersebut, pihaknya akan membantu penyiapan modal dan pemasaran minyak wangi tersebut.
"Kita tidak mengasih bantuan karena kecenderungannya kurang produktif, jadi lebih baik modalnya hutang ke perbankan. Kami siap memfasilitasi peminjaman modal ke perbankan," katanya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Susilo Heru Yuwono mengatakan ada 272 kelompok wanita tani yang menggeluti usaha minyak wangi.
"Sebelumnya ada 183 kelompok namun setelah ada kepengurusan KWT tingkat kabupaten jumlahnya bertambah menjadi 272. Adapun jumlah total petani sekitar 71 ribu orang," katanya.
Baca juga: Tingkatkan perekonomian, warga RT di Magelang diminta pahami pengembangan pariwisata
Baca juga: Rebranding wisata alam, Perhutani gelar Bod Messages to Frontliners