Palembang (ANTARA) - Kementerian BUMN mendorong pengembangan bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, melalui Rumah BUMN, yang menjadi solusi pembiayaan hingga pemasaran.
Erick Thohir melalui Staf Khusus Erick Thohir Arya Sinulingga di Muara Dua, Rabu, mengatakan Rumah BUMN ini menjadi wadah UMKM untuk mendapatkan solusi atas beragam persoalan dalam usaha mikro.
“Seperti bagaimana menaikkan omzet dan efisiensi biaya produksi,” kata Arya.
Solusi yang ditawarkan mulai dari pendampingan penjualan secara daring hingga efisiensi biaya pengemasan produk dapat dilakukan Rumah BUMN.
Saat ini, Rumah BUMN yang dinaungi BRI mengelola 322 UMKM dengan produk beragam mulai dari pengolahan makanan hingga fesyen. Melalui Rumah BUMN ini, sebanyak 39 persen UMKM binaan berhasil Go Online.
UMKM binaan Rumah BUMN ini lebih dari 90 persen industri pengolahan makanan, nantinya biaya pengemasan produk dibantu oleh Rumah BUMN, kata dia.
Biasanya kemasan harus beli dari luar kota, sejak ada Rumah BUMN maka UMKM bisa membeli dengan harga yang murah.
Menteri BUMN Erick Thohir berpesan agar Rumah BUMN tidak hanya menjadi tempat yang menjual produk UMKM tapi juga mejadi bagian dari proses produksi.
Nanti kebutuhan UMKM ini bisa dibantu oleh Rumah BUMN. Termasuk pelatihan, BRI menyediakan tempat nanti pelatihan digital marketingnya disediakan oleh Telkom, kata dia.
Solusi yang ditawarkan disambut baik oleh salah satu UMKM binaan Rumah BUMN OKU Selatan, Kopi Ulu Danau.
Edi, pemilik Kopi Ulu Danau mengatakan dirinya sejak lama ingin mengurangi biaya produksi.
Selama ini saya harus beli aluminum foil untuk mengemas kopi dari Bandung, dengan adanya Rumah BUMN ini tentu bisa menekan biaya produksi kami, kata Edi.
Edi juga menjelaskan bahwa Kopi Ulu Danau kini sudah memiliki lebih dari 10 reseller di Sumatera hingga Jawa.
Kemasan saya bisa sebagus ini semuanya karena dibantu Rumah BUMN. Mulai dari desain sampai material, kata dia.
Hingga kini, Kopi Ulu Danau milik Edi bisa menjual lebih dari 1.000-1.500 pcs kopi dengan berat 200 gr per pcs. Dengan produksi tersebut, Edi bisa meraih omset sekitar Rp15 juta per bulan.
Berita Terkait
Mentan: Modernisasi pertanian tingkatkan produksi pangan
Selasa, 23 April 2024 15:36 Wib
Pemprov Jateng optimistis produksi pangan meningkat usai para petani terima 10 ribu Alsintan
Selasa, 23 April 2024 14:45 Wib
Menteri PPPA ingin perempuan Indonesia berdaya secara ekonomi
Senin, 22 April 2024 1:11 Wib
Empat menteri hadir di MK untuk memberikan keterangan pada sidang lanjutan perkara PHPU
Jumat, 5 April 2024 8:51 Wib
Dini sebut menteri tak perlu izin presiden untuk penuhi panggilan MK
Selasa, 2 April 2024 9:49 Wib
Kementerian Pertanian gandeng Kodam Diponegoro atasi darurat pangan
Kamis, 21 Maret 2024 14:37 Wib
Gibran sebut soal susunan kabinet akan ada waktunya
Senin, 18 Maret 2024 15:47 Wib
Menteri Nadiem apresiasi UNS pada program Kampus Merdeka
Jumat, 8 Maret 2024 13:22 Wib