Solo, Jateng (ANTARA) - Juru Bicara Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat melengkapi vaksin dosis kedua agar segera tercapai kekebalan kelompok.
"Jangan lupa vaksin dosis kedua, terutama kalau ada yang hanya sempat sekali atau berpikir satu kali cukup," katanya saat mengunjungi Sentra Vaksinasi COVID-19 di Keraton Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Ia mengatakan untuk berbagai jenis vaksin, kecuali Johnson & Johnson, membutuhkan dua dosis. Oleh karena itu, diharapkan seluruh masyarakat yang sudah mengikuti vaksin dosis pertama segera melengkapinya dengan dosis kedua.
Baca juga: Wali Kota Semarang targetkan vaksinasi dosis kedua tuntas akhir tahun 2021
Baca juga: Ratusan warga binaan Rutan Surakarta divaksin dosis kedua
"Ikuti apa yang sudah dicanangkan oleh pemerintah. Kalau untuk jangka waktu setiap vaksin itu berbeda, harap diperhatikan dengan baik. Segera dilengkapi dosisnya agar kita segera keluar dari pandemi," katanya.
Mengenai jangka waktu pemberian vaksis dosis pertama dan kedua, dikatakannya, tidak sama antara satu dengan yang lain, seperti misalnya untuk AstraZeneca jarak pemberiannya bisa sampai 12 minggu, sedangkan Sinovac hanya empat minggu.
"Jadi kalau dapat vaksinnya cepat mungkin dosis kedua bisa terdaftar cepat, kalau Astra (AstraZeneca) lebih lambat. Kalau dilihat perhitungannya kurang lebih beriringan dengan dosis pertamanya, namun memang ada beberapa kendala yang berapa persen tertunda, belum sempat atau lupa," katanya.
Sementara itu, ia mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi di Keraton Solo yang diikuti oleh lebih dari 15.000 orang tersebut.
"Saya apresiasi pihak keraton yang sudah membantu program pemerintah, yang sudah membantu menyehatkan masyarakat Solo dan sekitarnya, serta berupaya mensukseskan program vaksinasi nasional. Harapannya ini jadi inspirasi berbagai pihak dan seluruh masyarakat agar melakukan vaksinasi dosis kedua," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Pelaksana Sentra Vaksinasi Keraton Surakarta Hadiningrat Febri H Dipokusumo mengatakan kegiatan tersebut berawal dari keinginan Raja Pakubuwono XIII untuk membantu masyarakat.
Ia mengatakan kegiatan tersebut tidak hanya diselenggarakan di Kota Solo tetapi juga daerah lain, di antaranya 3.500 peserta di Kabupaten Karanganyar, 1.500 di Sukoharjo, dan 20.000 di Kabupaten Ponorogo.
"Minggu depan, tepatnya tanggal 26-27 Oktober kami juga akan menyelenggarakan di Kabupaten Pacitan dengan sasaran 20.000 peserta. Sama seperti di Ponorogo kami langsung datang ke desa-desa," katanya.
Ia mengatakan untuk pemilihan lokasi karena banyaknya abdi dalem keraton yang berasal dari daerah-daerah tersebut.
"Ke depan kami juga akan masuk ke daerah lain di mana abdi dalemnya banyak, mungkin Trenggalek dan Mojokerto yang banyak abdi dalem dan masyarakat umum yang membutuhkan. Harapannya ini juga bisa membantu pemerintah daerah meningkatkan capaian vaksin," demikian Reisa Broto Asmoro.
Baca juga: Boyolali mendapat tambahan 10.000 dosis vaksinasi tahap kedua
Baca juga: Kudus dapat tambahan 20.000 dosis untuk vaksinasi kedua
Berita Terkait
Pemerintah Jepang dituntut warganya terkait efek samping vaksin COVID
Kamis, 18 April 2024 8:50 Wib
Dinkes Kudus targetkan 99,5 persen anak dapat vaksin polio putaran 2
Senin, 19 Februari 2024 20:18 Wib
Solo targetkan 50.115 anak terima vaksin polio
Kamis, 18 Januari 2024 15:01 Wib
Sejumlah warga Rowosari tolak imunisasi polio, Pemkot Semarang lakukan pendekatan khusus
Kamis, 18 Januari 2024 7:44 Wib
Pemkot Semarang target vaksinasi polio sasar 202.989 anak
Selasa, 16 Januari 2024 8:38 Wib
Pemkab Kudus targetkan 93.781 anak mendapatkan vaksin polio
Senin, 15 Januari 2024 15:12 Wib
Agar liburan Natal aman dari COVID-19, ingat vaksin hingga masker
Minggu, 24 Desember 2023 8:41 Wib
Cegah COVID, Pemkot Semarang siapkan 1.000 vaksin penguat
Selasa, 12 Desember 2023 5:11 Wib