Jakarta (ANTARA) - Kontingen China keluar sebagai juara umum Paralimpiade Tokyo 2020 berdasarkan klasemen akhir perolehan medali bersamaan dengan penutupan pesta olahraga penyandang disabilitas terbesar di dunia itu, Minggu.
Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ke-43, berhasil naik 10 peringkat dari hari sebelumnya berkat tambahan satu emas, satu perak dan satu perunggu pada hari terakhir Paralimpiade Tokyo.
Baca juga: Round-up: Rebut emas kedua, Indonesia peringkat 43 ParalimpiadeTokyo
Kontingen Merah Putih melalui Leani Ratri Oktila meraih medali perak dalam para-badminton tunggal putri SL4. Giliran Fredy Setiawan juga menyumbang perolehan medali bagi Indonesia, dengan merebut perunggu pada pada nomor tunggal putra SL4.
Gagal meraih emas di nomor tunggal, Leani yang tampil pada laga final terakhirnya du nomor ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto berhasil mempersembahkan emas untuk Indonesia.
Dengan demikian, Indonesia berhasil mengemas sembilan medali, yang terdiri dari dua emas, tiga perak dan empat perunggu di Paralimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: Paralimpiade Tokyo 2020 resmi ditutup
Baca juga: Leani berterima kasih ke Jokowi sudah setarakan atlet disabilitas
China menjadi yang tak terkalahkan dengan catatan total 207 medali, yakni 96 emas, 60 perak dan 51 perunggu, disusul Britania Raya dengan 124 medali dan Amerika Serikat dengan 104 medali.
Thailand memiliki peringkat tertinggi di klasemen di antara negara-negara lain di Asia Tenggara dengan koleksi lima emas, lima perak dan delapan perunggu atau total 18 medali. Malaysia berada di urutan ke-39 dengan tiga emas dan dua perak, sementara Singapura di posisi ke-48 dengan dua emas.
Berikut 10 besar klasemen akhir perolehan medali Paralimpiade Tokyo 2020 berdasarkan laman resmi kompetisi.