Washington (ANTARA) - Ibu hamil sebaiknya disuntik vaksin COVID-19, kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), Rabu (11/8), mengutip analisis baru yang menunjukkan tidak ada peningkatan risiko keguguran.
CDC mengklaim tidak menemukan adanya risiko pada ibu hamil dalam analisis itu, juga analisis sebelumnya.
Mereka mengatakan tingkat keguguran setelah vaksinasi sama dengan yang diprediksikan. Ibu hamil dapat menerima satu dari tiga vaksin COVID-19 yang mengantongi izin darurat, yakni Pfizer, Moderna atau Johnson & Johnson.
CDC sebelumnya tidak menyarankan para ibu hamil disuntik vaksin dan mengatakan bahwa mereka harus berkonsultasi tenaga medis sebelum menjalani vaksinasi.
Sascha Ellington, ketua tim Siaga dan Tanggap Darurat di Divisi Kesehatan Reproduktif CDC, mengatakan bahwa tingkat vaksinasi pada ibu hamil rendah, hanya 23 persen dari mereka yang sudah menerima minimal satu dosis vaksin.
"Kami ingin meningkatkan itu," kata Ellington, seraya menambahkan bahwa CDC sedang menyusun strategi agar dokter kandungan dan ginekolog menjadi penyedia vaksin.
"Kami ingin perempuan terlindungi. Kami tidak melihat sinyal keamanan apa pun sehingga khasiat vaksin benar-benar lebih besar ketimbang potensi atau risiko yang tidak diketahui."
Kehamilan meningkatkan risiko sakit parah akibat COVID-19, kata CDC, dan penyakit itu selama kehamilan meningkatkan risiko kelahiran prematur pada bayi.
CDC kini merekomendasikan semua orang berusia 12 tahun ke atas agar divaksin COVID-19, termasuk ibu hamil, ibu menyusui dan calon ibu hamil.
"Kami menyadari adanya mitos terkait kesuburan yang beredar. Mitos tidak berdasarkan pada bukti apa pun. Tidak ada sains yang mendukung itu," kata Ellington. "Kami harap (pedoman) ini membantu."
Pedoman baru itu dirilis ketika kasus dan pasien rawat inap di seluruh negeri melonjak dalam sebulan terakhir.
Sejumlah rumah sakit di Arkansas, Florida, Louisiana dan Mississippi kehabisan tempat tidur dan wabah merembet dari episenturm di AS selatan ke negara bagian Oregon dan Washington.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
CDC: Korban jiwa akibat mpox sejak awal 2024 melampaui angka 1.100
Jumat, 18 Oktober 2024 8:42 Wib
Mpox semakin tidak terkendali di Afrika
Jumat, 20 September 2024 13:46 Wib
Bekali mahasiswa dengan kompetensi kerja, CDC UMP gelar SUCCESS
Jumat, 25 Agustus 2023 18:57 Wib
CDC FISIP Unsoed Purwokerto gelar webinar "Alumni Talk"
Selasa, 1 Maret 2022 15:21 Wib
CDC revisi panduan isolasi COVID-19 dari 10 jadi 5 hari
Minggu, 9 Januari 2022 11:19 Wib
CDC nilai RI aman, Kemenkes: Tetap wajib disiplin prokes
Senin, 1 November 2021 15:26 Wib
Varian Delta mendominasi dunia dibarengi lonjakan kematian
Sabtu, 17 Juli 2021 13:23 Wib
AS selidiki masalah jantung pada sejumlah penerima vaksin usia muda
Minggu, 23 Mei 2021 8:56 Wib