Dewan Persampahan Temanggung gandeng sektor pendidikan kelola sampah
Temanggung (ANTARA) - Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) dan Dewan Persampahan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menggandeng sektor pendidikan dalam program Temanggung Bebas Sampah untuk mengelola sampah di setiap sekolah atau lembaga pendidikan.
"Lembaga pendidikan di sini bukan hanya di sekolah formal, tetapi juga di pondok pesantren," kata Kepala DPRKPLH Kabupaten Temanggung Entargo Yutri Wardono di Temanggung, Senin.
Ia mengatakan hal tersebut usai diskusi pengelolaan persampahan yang dihadiri DPRKPLH, Dewan Persampahan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung.
Baca juga: Kudus optimalkan peran bank sampah menyusul perluasan TPA batal
Entargo menyampaikan keterlibatan sektor pendidikan ini untuk mengedukasi masyarakat dalam hal ini anak didik lebih dini agar mempunyai kebiasaan mengelola sampah dan lingkungan hidup dengan baik sampai dewasa nanti.
Ia menyampaikan DPRKPLH dan Dewan Sampah Kabupaten Temanggung berharap bisa memasukkan program pengelolaan sampah ini ke mata pelajaran muatan lokal (mulok) atau kurikulum.
Namun, katanya untuk memasukkannya ke kurikulum cukup proses panjang sehingga dalam waktu dekat belum bisa dimasukkan. Oleh karena itu dalam jangka pendek akan membuat aturan di sekolah-sekolah untuk mengolah sampah dengan baik.
Ketua Dewan Sampah Kabupaten Temanggung Darmo Ywanto menyampaikan dalam Program Temanggung Bebas Sampah, sebelumnya pihaknya telah mengajak masyarakat melalui program penggiat sampah rumah tangga (PSRT)
"Kemarin kami sudah merambah ke pasar dan sudah ada koordinasi dengan UPT pasar agar pasar juga mengelola sampah seperti halnya di desa atau masyarakat dan hari ini kami melaksanakan dengan Dinas Pendidikan dan Kantor Kemenag untuk pengelolaan sampah di tingkat sekolah atau pondok pesantren," katanya.
Bukan hanya itu saja, katanya pihaknya juga akan mengajak perusahaan-perusahaan dan semua masyarakat di Kabupaten Temanggung untuk melakukan gerakan Temanggung Bebas Sampah.
Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dikparpora Kabupaten Temanggung Mudji Santoso menyatakan pihaknya mendukung program Temanggung Bebas Sampah.
Ia menuturkan untuk memasukkan program pengelolaan persampahan ke kurikulum harus melalui tahapan dan proses panjang.
"Kami siap mendukung program Temanggung Bebas Sampah dalam jangka pendek ini melalui kegiatan ekstrakurikuler anak-anak," katanya.
Baca juga: Pemerintah dorong implementasi teknologi RDF untuk selesaikan masalah sampah
"Lembaga pendidikan di sini bukan hanya di sekolah formal, tetapi juga di pondok pesantren," kata Kepala DPRKPLH Kabupaten Temanggung Entargo Yutri Wardono di Temanggung, Senin.
Ia mengatakan hal tersebut usai diskusi pengelolaan persampahan yang dihadiri DPRKPLH, Dewan Persampahan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung.
Baca juga: Kudus optimalkan peran bank sampah menyusul perluasan TPA batal
Entargo menyampaikan keterlibatan sektor pendidikan ini untuk mengedukasi masyarakat dalam hal ini anak didik lebih dini agar mempunyai kebiasaan mengelola sampah dan lingkungan hidup dengan baik sampai dewasa nanti.
Ia menyampaikan DPRKPLH dan Dewan Sampah Kabupaten Temanggung berharap bisa memasukkan program pengelolaan sampah ini ke mata pelajaran muatan lokal (mulok) atau kurikulum.
Namun, katanya untuk memasukkannya ke kurikulum cukup proses panjang sehingga dalam waktu dekat belum bisa dimasukkan. Oleh karena itu dalam jangka pendek akan membuat aturan di sekolah-sekolah untuk mengolah sampah dengan baik.
Ketua Dewan Sampah Kabupaten Temanggung Darmo Ywanto menyampaikan dalam Program Temanggung Bebas Sampah, sebelumnya pihaknya telah mengajak masyarakat melalui program penggiat sampah rumah tangga (PSRT)
"Kemarin kami sudah merambah ke pasar dan sudah ada koordinasi dengan UPT pasar agar pasar juga mengelola sampah seperti halnya di desa atau masyarakat dan hari ini kami melaksanakan dengan Dinas Pendidikan dan Kantor Kemenag untuk pengelolaan sampah di tingkat sekolah atau pondok pesantren," katanya.
Bukan hanya itu saja, katanya pihaknya juga akan mengajak perusahaan-perusahaan dan semua masyarakat di Kabupaten Temanggung untuk melakukan gerakan Temanggung Bebas Sampah.
Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dikparpora Kabupaten Temanggung Mudji Santoso menyatakan pihaknya mendukung program Temanggung Bebas Sampah.
Ia menuturkan untuk memasukkan program pengelolaan persampahan ke kurikulum harus melalui tahapan dan proses panjang.
"Kami siap mendukung program Temanggung Bebas Sampah dalam jangka pendek ini melalui kegiatan ekstrakurikuler anak-anak," katanya.
Baca juga: Pemerintah dorong implementasi teknologi RDF untuk selesaikan masalah sampah