Kudus, Jateng (ANTARA) - Tim Satgas COVID-19 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, segera menindaklanjuti hasil tes usap tenggorokan (swab) pemudik yang hasilnya positif COVID-19 dengan melakukan tes yang sama terhadap anggota keluarganya guna memastikan ikut terpapar atau tidak agar tidak menyebar.
"Hasil tes usap tenggorokan pemudik asal Desa Gulang, Kecamatan Mejobo baru keluar dan hasilnya memang positif COVID-19. Anggota keluarganya juga akan dilakukan tes serupa," kata Camat Mejobo Aan Fitriyanto di Kudus, Senin.
Rencananya, kata dia, istri dan dua anaknya akan menjalani tes swab COVID-19 pada Selasa (11/5), guna memastikan apakah ikut terpapar atau tidak.
Jumlah warga Kudus perantau yang pulang ke Kecamatan Mejobo, katanya, mencapai 79 orang, sedangkan yang belum menjalani tes cepat antigen ada 13 pemudik karena baru datang.
Warga Desa Gulang tersebut mudik dari Kalimantan, dan diketahui memiliki gejala meriang dan demam. Kemudian diminta melakukan tes cepat antigen Jumat (7/5), hasilnya diketahui positif, kemudian ditindaklanjuti dengan swab.
Kepala Seksi (Kasi) Surveilens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Aniq Fuad menambahkan pihak yang melaksanakan penelusuran kontak diserahkan ke Puskesmas terdekat.
Kecepatan petugas di lapangan untuk melakukan tes cepat antigen, katanya, disesuaikan dengan kecepatan laporan kedatangan pemudik dari Satgas Jogo Tonggo bekerja sama dengan bidan desa, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Untuk ketersediaan alat tes cepat antigen, katanya, tersedia cukup karena sebelumnya telah didistribusikan sebanyak 5.200 buah, sedangkan stok yang dimiliki Dinkes Kudus sendiri mencapai 750 buah.
"Dinkes Kudus juga sudah mengajukan tambahan alat tersebut ke Pemprov Jateng untuk antisipasi melakukan penelusuran kontak erat penderita COVID-19," katanya.
Pemkab Kudus sendiri mencatat hingga saat ini jumlah pemudik yang masuk ke Kota Kudus mencapai 635 orang, sedangkan yang sudah menjalani tes cepat antigen berkisar 90-an persen, demikian Aniq Fuad.