Semarang (ANTARA) -
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar musyawarah cabang tingkat kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah secara daring dan serentak untuk menata struktur pengurusan tingkat daerah periode 2021-2026.
Selain itu, Muscab PKB juga digelar untuk melakukan penyeragaman masa bakti kepengurusan di semua tingkatan.
Muscab secara serentak ini dibuka Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) dan pada tahap awal muscab menetapkan ketua dan sekretaris dewan syuro, serta ketua tanfidz, sekretaris, dan bendahara.
Saat membuka muscab, Gus AMI memanggil seluruh Ketua DPC PKB se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta secara bergiliran melalui sambungan daring.
Usai menyapa peserta muscab, Gus AMI kemudian meminta Ketua DPW PKB Jawa Tengah Kiai Haji Yusuf Chudlori melaporkan persiapan muscab, dan disusul Ketua DPW PKB DIY Agus Sulistyono.
Menurut Gus AMI, partai politik harus sehat, kuat, sehat, dan bermutu agar demokrasi di Indonesia juga akan bermutu.
"Kalau parpol kokoh, kuat, mandiri, dan bermartabat maka bermartabatlah demokrasi di Indonesia. Oleh karena itu PKB yang kuat, kompeten, sehat, punya integritas adalah modal kemajuan demokrasi kita, ada 13 Juta pemilih PKB, yang menunggu kiprah PKB. Mari kita berbuat yang terbaik kita punya modal dan kesempatan," katanya.
Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf mengatakan bahwa muscab ini menandai proses demokrasi internal, tidak hanya sekadar regenerasi, melainkan sebagai ajang evaluasi, dan konsolidasi.
"Sejauh ini sudah dilakukan evaluasi kinerja pengurus di semua tingkatan dengan tolok ukur kinerja. Nama-nama calon pengurus merupakan usulan dari daerah, soal persetujuan, DPP yang memutuskan," ujarnya saat hadir langsung di Muscab PKB di Magelang, Sabtu (6/3).
Hasilnya, lanjut Gus Yusuf, DPC-DPC menerima surat keputusan DPP PKB yang dibacakan oleh Pimpinan Sidang di masing-masing lokasi muscab.
"Alhamdulillah semua peserta muscab patuh terhadap keputusan DPP PKB. Muscab berjalan dengan baik, semua sidang pleno dilaksanakan. Hanya ada satu atau dua DPC yang masih butuh musyawarah. Semua karena ingin PKB lebih baik, biasa dinamika yang wajar," katanya.
Dia menambahkan, tantangan Pemilu 2024 sangat berat sehingga diperlukan pengurus-pengurus yang siap bekerja keras, dan kerja cerdas.
"Target kita 2024 lebih besar, pada Pemilu 2019, perolehan kursi Legislatif kita meningkat di semua tingkatan. Tentu harus terus kita tingkatkan lagi dan setelah muscab gaya baru ini, kami optimis Pemilu 2024, kita akan menang di Jateng dan tiga besar di nasional, serta punya Presiden dari kader sendiri," ujarnya.
Gus Yusuf mengingatkan kepada pengurus karena semua program dan target politik itu tidak akan terwujud bila PKB tidak harmonis dan solid dengan induk PKB yaitu keluarga besar Nahdhatul Ulama.
"Maka ini PR bagi pengurus yang terpilih, termasuk pengurus harus tetap sensitif terhadap persoalan pandemi COVID-19," katanya.
Muscab PKB di Jawa Tengah dihadiri 1.125 pengurus DPC PKB dan 1.136 pengurus anak cabang se-Jateng di daerah masing masing.
Juga 242 anggota Fraksi PKB DPRD kabupaten/kota, serta 20 Anggota FPKB DPRD Jateng di dapil masing-masing, termasuk jajaran pengurus PCNU dan kepala daerah turut hadir di arena muscab daerah masing-masing.