Universitas Muhammadiyah Purwokerto gelar wisuda secara hibrida
Ini wisuda 'online' (daring, red.) dan 'offline' (luring, red.), pesertanya hanya di bawah 1.000 orang
Banyumas (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar Wisuda Magister, Sarjana, dan Ahli Madya Ke-66 secara hibrida dengan mengombinasikan luring dan daring.
Wisuda yang diikuti 687 wisudawan/wisudawati itu dipusatkan di Lapangan Mas Mansoer, Kampus I UMP, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Sabtu pagi.
Dalam hal ini, wisuda secara luring diikuti sekitar 310 wisudawan/wisudawati dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, selebihnya mengikutinya secara daring dari rumah masing-masing.
Saat ditemui wartawan usai acara, Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengakui wisuda secara langsung dengan protokol kesehatan yang ketat di lapangan kampus tersebut pertama kali dilakukan Universitas Muhammadiyah Purwokerto sejak terjadinya pandemi COVID-19.
"Ini wisuda 'online' (daring, red.) dan 'offline' (luring, red.), pesertanya hanya di bawah 1.000 orang, memang untuk uji coba awal. Alhamdulillah, kami bisa melakukan wisuda secara 'offline' dan sisanya mengikuti secara 'online', dilakukan secara bersama-sama dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19," katanya didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Ir Aman Suyadi MP.
Sebelum acara wisuda, kata dia, wisudawan/wisudawati diberi kesempatan untuk memilih apakah akan mengikutinya secara luring ataukah daring.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena wisudawan/wisudawati UMP banyak yang berasal dari luar daerah.
"Ada di sejumlah provinsi, bahkan ada yang dari Thailand. Mereka sudah terlanjur pulang ke sana, di samping faktor jauh, juga faktor pandemi yang tidak memungkinkan mobilisasi dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah, sehingga kami juga menggelar wisuda secara 'online'," katanya.
Dalam pelaksanaan wisuda secara daring, kata dia, prosesi pemindahan kuncir topi toga para wisudawan/wisudawati dilakukan oleh orang tua masing-masing.
Terkait dengan pelaksanaan wisuda secara luring, Rektor mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa hal, antara lain mengajukan rekomendasi dari Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas.
Selain itu, kata dia, penerapan protokol kesehatan termasuk tes antigen bagi panitia, senat, maupun wisudawan sebelum pelaksaan wisuda.
"Mereka yang lolos (tes antigen dengan hasil negatif) bisa masuk (mengikuti wisuda secara luring, red.) tetapi tetap dengan protokol kesehatan," katanya.
Ia mengatakan jumlah peserta wisuda secara luring tidak dibatasi, namun pihaknya hanya mengambil sekitar 310 peserta dengan jarak antartempat duduk paling dekat 1,5 meter meskipun kapasitas maksimal lapangan bisa mencapai 3.000 orang.
Menurut dia, hal itu dilakukan demi kelancaran acara dan protokol kesehatan tetap terjamin.
"Dalam menghadirkan banyak orang, kami memang perlu rekomendasi (dari Satgas Penanganan COVID-19). Rekomendasi itu dapat diperoleh karena kami ciptakan areanya terbuka, kami jamin adanya penerapan protokol kesehatan, Satgas Penanganan COVID-19 juga melakukan pengecekan lokasi, dan kami sediakan Posko Satgas COVID-19 guna melihat proses persiapan serta skenario kami, bisa memungkinkan atau tidak," katanya.
Dalam pelaksanaan wisuda tersebut, kata dia, tidak ada wisudawan/wisudawati yang diantar atau didampingi orang tuanya.
Sementara saat memberi sambutan dalam wisuda, Rektor mengatakan lulusan UMP merupakan salah satu perwujudan bentuk tanggung jawab Universitas Muhammadiyah Purwokerto kepada bangsa dan negara Indonesia.
"Dengan penuh kebanggaan mempersembahkan mahasiswa yang berhasil lulus sebanyak 687. Saya berpesan, manfaatkanlah dengan baik bekal dan pengalaman yang telah saudara dapat selama kuliah, baik pengalaman dalam organisasi kemahasiswaan maupun pengalaman dalam melakukan penelitian, pengabdian masyarakat, dan penulisan karya ilmiah," katanya.
Menurut dia, UMP terus mengembangkan kerja sama internasional dengan berbagai perguruan tinggi ternama di luar negeri, baik Asia maupun Eropa, dalam bidang riset untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Selain itu, kata dia, UMP saat ini terus memperkuat kerja sama dalam negeri dengan berbagai mitra strategis di antaranya instansi pemerintah daerah, rumah Sakit, dan industri terkemuka di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Ir Aman Suyadi MP mengatakan dalam wisuda ke-66 itu, UMP melepaskan sebanyak 687 lulusan, terdiri atas Program Magister (S2) sebanyak 54 orang, Program Sarjana (S1) sebanyak 609 orang, dan Program Diploma Tiga (D3) sebanyak 24 orang.
Menurut dia, lulusan tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
"Bahkan, beberapa dari luar negeri, yaitu dari negara Thailand," katanya.
Ia mengharapkan lulusan Wisuda Ke-66 itu akan menambah komunitas Alumni UMP, sehingga dapat memberikan kontribusi positif kepada Indonesia dan dunia. ***3***
Wisuda yang diikuti 687 wisudawan/wisudawati itu dipusatkan di Lapangan Mas Mansoer, Kampus I UMP, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Sabtu pagi.
Dalam hal ini, wisuda secara luring diikuti sekitar 310 wisudawan/wisudawati dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, selebihnya mengikutinya secara daring dari rumah masing-masing.
Saat ditemui wartawan usai acara, Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengakui wisuda secara langsung dengan protokol kesehatan yang ketat di lapangan kampus tersebut pertama kali dilakukan Universitas Muhammadiyah Purwokerto sejak terjadinya pandemi COVID-19.
"Ini wisuda 'online' (daring, red.) dan 'offline' (luring, red.), pesertanya hanya di bawah 1.000 orang, memang untuk uji coba awal. Alhamdulillah, kami bisa melakukan wisuda secara 'offline' dan sisanya mengikuti secara 'online', dilakukan secara bersama-sama dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19," katanya didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Ir Aman Suyadi MP.
Sebelum acara wisuda, kata dia, wisudawan/wisudawati diberi kesempatan untuk memilih apakah akan mengikutinya secara luring ataukah daring.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena wisudawan/wisudawati UMP banyak yang berasal dari luar daerah.
"Ada di sejumlah provinsi, bahkan ada yang dari Thailand. Mereka sudah terlanjur pulang ke sana, di samping faktor jauh, juga faktor pandemi yang tidak memungkinkan mobilisasi dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah, sehingga kami juga menggelar wisuda secara 'online'," katanya.
Dalam pelaksanaan wisuda secara daring, kata dia, prosesi pemindahan kuncir topi toga para wisudawan/wisudawati dilakukan oleh orang tua masing-masing.
Terkait dengan pelaksanaan wisuda secara luring, Rektor mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa hal, antara lain mengajukan rekomendasi dari Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas.
Selain itu, kata dia, penerapan protokol kesehatan termasuk tes antigen bagi panitia, senat, maupun wisudawan sebelum pelaksaan wisuda.
"Mereka yang lolos (tes antigen dengan hasil negatif) bisa masuk (mengikuti wisuda secara luring, red.) tetapi tetap dengan protokol kesehatan," katanya.
Ia mengatakan jumlah peserta wisuda secara luring tidak dibatasi, namun pihaknya hanya mengambil sekitar 310 peserta dengan jarak antartempat duduk paling dekat 1,5 meter meskipun kapasitas maksimal lapangan bisa mencapai 3.000 orang.
Menurut dia, hal itu dilakukan demi kelancaran acara dan protokol kesehatan tetap terjamin.
"Dalam menghadirkan banyak orang, kami memang perlu rekomendasi (dari Satgas Penanganan COVID-19). Rekomendasi itu dapat diperoleh karena kami ciptakan areanya terbuka, kami jamin adanya penerapan protokol kesehatan, Satgas Penanganan COVID-19 juga melakukan pengecekan lokasi, dan kami sediakan Posko Satgas COVID-19 guna melihat proses persiapan serta skenario kami, bisa memungkinkan atau tidak," katanya.
Dalam pelaksanaan wisuda tersebut, kata dia, tidak ada wisudawan/wisudawati yang diantar atau didampingi orang tuanya.
Sementara saat memberi sambutan dalam wisuda, Rektor mengatakan lulusan UMP merupakan salah satu perwujudan bentuk tanggung jawab Universitas Muhammadiyah Purwokerto kepada bangsa dan negara Indonesia.
"Dengan penuh kebanggaan mempersembahkan mahasiswa yang berhasil lulus sebanyak 687. Saya berpesan, manfaatkanlah dengan baik bekal dan pengalaman yang telah saudara dapat selama kuliah, baik pengalaman dalam organisasi kemahasiswaan maupun pengalaman dalam melakukan penelitian, pengabdian masyarakat, dan penulisan karya ilmiah," katanya.
Menurut dia, UMP terus mengembangkan kerja sama internasional dengan berbagai perguruan tinggi ternama di luar negeri, baik Asia maupun Eropa, dalam bidang riset untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Selain itu, kata dia, UMP saat ini terus memperkuat kerja sama dalam negeri dengan berbagai mitra strategis di antaranya instansi pemerintah daerah, rumah Sakit, dan industri terkemuka di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Ir Aman Suyadi MP mengatakan dalam wisuda ke-66 itu, UMP melepaskan sebanyak 687 lulusan, terdiri atas Program Magister (S2) sebanyak 54 orang, Program Sarjana (S1) sebanyak 609 orang, dan Program Diploma Tiga (D3) sebanyak 24 orang.
Menurut dia, lulusan tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
"Bahkan, beberapa dari luar negeri, yaitu dari negara Thailand," katanya.
Ia mengharapkan lulusan Wisuda Ke-66 itu akan menambah komunitas Alumni UMP, sehingga dapat memberikan kontribusi positif kepada Indonesia dan dunia. ***3***