Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pihak terkait menggencarkan sosialisasi pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II untuk mengatasi berbagai kendala pembebasan lahan.
"Perlu ada tim komunikator. Itu akan mengedukasi, desain besar akan ada dampak itu harus jujur disampaikan pada mereka," katanya saat berbincang dengan perwakilan pengelola konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II di Sidogemah, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Selasa.
Ia mengatakan kendala pembebasan lahan selalu menjadi cerita dalam setiap pembangunan, termasuk jalan tol.
Oleh karena itu, ia meminta pengelola proyek, dalam hal ini PT PP (Persero) Tbk. untuk gencar menyosialisasikan kepada masyarakat.
Ganjar juga mengakui ada persoalan sosial pada pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, namun dipastikan bahwa pembangunan ini telah dihitung secara matang.
Baca juga: Capai 8 persen, pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi II ditargetkan rampung 2022
Orang nomor satu di Jateng itu menyebutkan pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak ini tidak hanya soal membangun jalan, tapi juga pengendali banjir dan mengelola air.
"Sehingga saya terima kasih pada masyarakat sekitar yang sudah mendukung, tapi yang belum kami akan bantu untuk menyelesaikan karena ini memang untuk masa depan masyarakat yang lebih banyak," ujarnya.
Di sisi lain, kata Ganjar, wilayah yang mulai terbangun konstruksi dasar Jalan Tol Semarang-Demak tersebut mengalami penurunan muka tanah yang tinggi sehingga sebenarnya tidak ideal untuk tempat tinggal dengan tingkat kepadatan tinggi.
"Jadi (sebenarnya) tidak layak (ditinggali), nah mudah-mudahan ini bisa menyelesaikan (persoalan)," katanya.
Terkait dengan progres pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Ganjar tidak menjelaskan secara rinci, hanya menyebutkan progresnya terus berjalan dan diharapkan bisa segera selesai, namun secara teknis pun saat ini hanya terkendala lahan.
"Masih 'on progres' sih sebenarnya, dan maka tadi saya tanya juga karena saya sudah bicara dengan Pak Basuki, Menteri PUPR, nampak-nampaknya ini juga menjadi perhatian sehingga tidak ada persoalan tinggal kerjaan teknis saja termasuk pembebasan lahan dan yang paling tidak mudah," ujarnya.
Pengerjaan jalan tol dengan total panjang 27 kilometer tersebut terbagi dalam dua seksi, yakni Seksi I di ruas Semarang-Sayung sepanjang 10,69 km dan Seksi II sepanjang 16,31 km yang membentang dari Sayung sampai Demak kota.
Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II ditargetkan oleh Kementerian PUPR rampung pada Juni 2022 dan progres pembangunan seksi Sayung-Demak sudah mencapai 30,53 persen untuk pembebasan lahan dan 10,56 persen untuk fisik. (LHP)
Baca juga: Pemprov Gencar Sosialisasi Pembangunan Tol Semarang-Demak