Jakarta (ANTARA) - Dokter dari RSUP Persahabatan menyarankan pasien COVID-19 untuk sering melakukan olah napas guna menjaga kebugaran paru-paru agar tetap berfungsi optimal setelah masa pemulihan nantinya.
Konsultan Rehabilitasi Respirasi RSUP Persahabatan dr. Siti Chandra Widjanantie SpKFR (K) dalam keterangannya pada bincang-bincang mengenai kesehatan paru-paru yang dipantau di Jakarta, Kamis, menekankan pentingnya menjaga kebugaran paru-paru pada masa pemulihan COVID-19 agar tidak berdampak pada kondisi tubuh setelah benar-benar sembuh.
"COVID-19 kan menyerang paru-paru, efeknya akan mengganggu pengembangan paru-paru tersebut, paru-paru akan mengkeret, kita harus jaga pengembangannya. Jangan cuma santai, kalau sakit harus fighting jaga kebugarannya, kembangkan paru-parunya," kata Siti.
Dia menekankan pasien COVID-19 harus sering-sering melatih pernapasannya. Caranya, tarik napas panjang dalam-dalam dan embuskan secara perlahan-lahan. Selain itu, Siti juga menyarankan agar menjaga postur tubuh tetap baik.
Dengan cara menarik napas panjang akan membuat paru-paru mengembang dengan optimal. Olahraga ini akan lebih baik apabila dilakukan secara rutin. Menurutnya, pasien COVID-19 yang pulih berpotensi memiliki kondisi paru-paru yang tidak optimal.
Paru-paru yang tidak mengembang sempurna pasca COVID-19 tersebut, kata Siti, akan berdampak pada kebugaran pasien seperti tubuh yang menjadi cepat letih, ataupun bernapas yang tidak seperti sebelumnya.
"Kalau tidak, nanti setelah COVID-19 dampaknya jadi cepat lelah, itu karena pasca COVID-19 paru-parunya kadung tidak mengembang dengan baik," kata dia.
Selain itu, Siti juga menyarankan pasien COVID-19 yang dalam proses pemulihan untuk lebih sering mencuci hidung, kalau bisa menggunakan cairan NaCl.
Berita Terkait
Rutan-Dinkes Pekalongan skrining penyakit paru para pegawai dan WBP
Jumat, 22 November 2024 13:06 Wib
Polres Sukoharjo tanam 1.000 pohon untuk gerakan penghijauan
Rabu, 15 November 2023 16:17 Wib
Dinkes Pekalongan deteksi dini penyakit paru obstruktif kronis
Rabu, 28 September 2022 20:47 Wib
Dokter paru: Ramadhan momentum belajar berhenti merokok
Senin, 4 April 2022 17:45 Wib
Spesialis paru: Vaksinasi penguat bantu tingkatkan antibodi
Jumat, 1 April 2022 21:45 Wib
Sosialisasi tentang tuberkulosis harus ditingkatkan
Jumat, 25 Maret 2022 7:17 Wib
Faktor yang pengaruhi risiko kerusakan paru pascapasien idap COVID-19
Rabu, 23 Maret 2022 7:23 Wib
Masalah paru-paru, Kimmich akui menyesal tolak vaksin
Senin, 13 Desember 2021 7:15 Wib