Purwokerto (ANTARA) - Peneliti Senior Laboratorium Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Ropiudin mengatakan sosialisasi dan promosi secara masif tentang potensi dan pemanfaatan energi terbarukan harus terus diintensifkan.
"Sosialisasi ke masyarakat harus terus diintensifkan, terutama pada tahun 2021 ini," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Ketua Bidang Riset Aliansi Dosen Nahada Jateng-DIY tersebut mengatakan sosialisasi tersebut dapat berupa pengembangan dan perluasan jangkauan media informasi mengenai energi terbarukan.
Selain itu dapat juga berupa lomba desa inovasi berbasis energi terbarukan dan pembentukan pusat-pusat energi terbarukan di wilayah perdesaan.
Menurut dia sosialisasi tersebut sangat penting dilakukan untuk mendukung pengembangan dan penerapan energi terbarukan pada tahun 2021.
"Dengan demikian, topik energi terbarukan akan menjadi topik yang makin familiar di tengah masyarakat, bahkan dapat menjadi obrolan ringan di kedai kopi, pasar, sekolah dan tempat-tempat lainnya," katanya.
Baca juga: Peneliti sebut pemanfaatan energi terbarukan perlu ditingkatkan
Dia mengatakan upaya untuk mengembangkan dan menerapkan energi terbarukan masih harus terus dioptimalkan pada tahun-tahun mendatang. Pasalnya, menurut dia, sepanjang 2020 kemarin pengembangan dan penerapan energi terbarukan masih belum banyak mengalami perubahan akibat dampak pandemi COVID-19.
"Hal ini dapat dimaklumi di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang melanda dunia dan termasuk Indonesia. Kebutuhan energi banyak mengalami stagnasi akibat pertumbuhan ekonomi yang cenderung sangat melambat. Dampak ini berimbas juga pada energi terbarukan. Kendati demikian, sejalan dengan tekad dan tren dunia, pertumbuhan energi terbarukan masih positif bila dibandingkan dengan energi fosil," katanya.
Hal tersebut, kata dia, dipengaruhi oleh berbagai perkembangan yang mengarah pada penggunaan energi bersih dan target "zero carbon" pada tahun 2050 mendatang, yang sudah menjadi komitmen negara-negara di dunia.
Baca juga: Kemenhub kembangkan energi terbarukan melalui terminal penumpang
Dia menambahkan bahwa energi terbarukan merupakan energi masa depan yang perlu terus dikembangkan.
"Pemerintah harus memberi insentif supaya menarik investor energi terbarukan, hal itu dapat berupa fasilitas pendanaan berbiaya rendah untuk investasi energi terbarukan," katanya.
Selain itu, menurut dia, regulasi yang selama ini lebih menekankan peningkatan penerimaan negara dan layanan publik harus bergeser kepada penerimaan investor yang wajar dan proses yang mudah.
"Selain itu, perlu sinergitas pengembangan energi terbarukan dengan pengembangan klaster ekonomi seperti kawasan ekonomi khusus, kawasan industri dan kawasan wisata unggulan," katanya.
Selain itu, tambah dia, upaya tersebut perlu juga diselaraskan dengan pengembangan wilayah berbasis sumber energi terbarukan setempat.
Baca juga: Pertumbuhan energi terbarukan RI tertinggi di dunia
Baca juga: PLN diminta edukasi pentingnya energi baru dan terbarukan
Baca juga: PLN kembangkan energi terbarukan untuk menggantikan fosil
Berita Terkait
PLN dukung pemerintah capai 75 persen energi terbarukan hingga 2040
Rabu, 13 November 2024 15:23 Wib
PLN galang kolaborasi global untuk transisi Energi
Selasa, 12 November 2024 16:41 Wib
Mobil Pandawa Unnes raih penghargaan Kontes Mobil Hemat Energi 2024
Kamis, 17 Oktober 2024 16:08 Wib
Memadukan langkah mewujudkan energi bersih di Indonesia
Minggu, 13 Oktober 2024 6:16 Wib
Sinergi PLN dan PLN Icon Plus perluas layanan digital dan energi hijau
Kamis, 10 Oktober 2024 21:02 Wib
Menko Marves resmikan pabrik LFP di Kawasan Industri Kendal Jateng
Selasa, 8 Oktober 2024 15:48 Wib
Yuk daftarkan karya jurnalistikmu pada PLN Journalist Award 2024
Rabu, 2 Oktober 2024 8:52 Wib
BKPM sebut pabrik SEG Solar di KITB dorong pemanfaatan energi bersih
Senin, 30 September 2024 20:42 Wib