Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak pemain yang tergabung dalam tim Elite Pro Academy (EPA) PSIS Semarang menjajal Stadion Jatidiri yang belum selesai direnovasi.
"Ya ini saya tawarkan, silakan, kalian yang pertama kali mencoba lapangannya supaya tahu kondisinya dan bisa memberikan masukan pada kami," kata Ganjar kepada pelatih tim EPA PSIS Semarang M. Ridwan di Semarang, Kamis, saat menyambangi EPA PSIS Semarang yang sedang berlatih di Lapangan Banyumanik.
Ajakan ini disambut gembira para pesepak bola gabungan pemain usia 16, 18, dan 20 itu.
Ganjar menyebutkan kondisi Stadion Jatidiri masih 80 persen karena belum selesai direnovasi yang dimulai sejak 2017 dan terhambat pandemi COVID-19 sehingga mesti ada "refocusing" anggaran yang mempengaruhi penyelesaian pembangunan.
"Karena kemarin ada corona, sekarang belum selesai dan 'refocusing' terjadi. Sebenarnya 'blegernya" sudah jadi 80 persen kurang lebih, tapi sayang memang kalau nanti rumputnya tidak terpelihara, tidak terpakai rusaknya karena alam kan 'eman-eman'," kata dia.
Ganjar mengaku saat ini sedang menyiapkan tiga hal terkait dengan penggunaan Stadion Jatidiri dan kompleks GOR Jatidiri.
"Kita lagi minta otoritas yang mengerti tentang konstruksi dan pembangunan, apakah yang seperti ini sudah boleh dipakai, baik latihan maupun pertandingan, membahayakan apa enggak, karena ada konstruksi yang belum selesai," kata dia.
Ganjar sedang meminta otoritas teknis penggunaan lapangan yakni PSSI agar bisa memberikan kelayakan lapangan.
"Dan yang ketiga tentu soal administrasi, seandainya masyarakat mau menggunakan, siapa pun, itu bagaimana caranya," kata Ganjar.
Ganjar juga memperhatikan kesiapan "venue" olahraga lainnya sehingga dalam waktu dekat akan melibatkan atlet masing-masing cabang olahraga untuk mencobanya.
Pelatih tim EPA PSIS Semarang M. Ridwan mengaku sangat senang dan menyebut ini kesempatan langka serta membanggakan karena menjadi pihak yang pertama mencoba Stadion Jatidiri.
"Kita senang sekali, banyak dari para pemain yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Jatidiri, baik sebelum direnovasi atau setelah direnovasi, dan saya juga sudah lama sekali tidak menginjak rumput Jatidiri," kata dia.
Ridwan mengatakan latihan yang dilakukan anak buahnya juga didesain agar bisa mencoba seluruh area lapangan sehingga bisa memberikan masukan maksimal pada Pemprov Jateng.
"Latihan hari ini kita sengaja desain untuk coba seluruh area lapangan dan kemudian nanti kita juga sampaikan para pemain untuk berikan 'feedback' pada kita terkait dengan kondisi lapangan," sambung dia.
Dia memberikan masukan berupa kondisi rumput di lapangan yang tidak terawat.
"Ya ini saya tawarkan, silakan, kalian yang pertama kali mencoba lapangannya supaya tahu kondisinya dan bisa memberikan masukan pada kami," kata Ganjar kepada pelatih tim EPA PSIS Semarang M. Ridwan di Semarang, Kamis, saat menyambangi EPA PSIS Semarang yang sedang berlatih di Lapangan Banyumanik.
Ajakan ini disambut gembira para pesepak bola gabungan pemain usia 16, 18, dan 20 itu.
Ganjar menyebutkan kondisi Stadion Jatidiri masih 80 persen karena belum selesai direnovasi yang dimulai sejak 2017 dan terhambat pandemi COVID-19 sehingga mesti ada "refocusing" anggaran yang mempengaruhi penyelesaian pembangunan.
"Karena kemarin ada corona, sekarang belum selesai dan 'refocusing' terjadi. Sebenarnya 'blegernya" sudah jadi 80 persen kurang lebih, tapi sayang memang kalau nanti rumputnya tidak terpelihara, tidak terpakai rusaknya karena alam kan 'eman-eman'," kata dia.
Ganjar mengaku saat ini sedang menyiapkan tiga hal terkait dengan penggunaan Stadion Jatidiri dan kompleks GOR Jatidiri.
"Kita lagi minta otoritas yang mengerti tentang konstruksi dan pembangunan, apakah yang seperti ini sudah boleh dipakai, baik latihan maupun pertandingan, membahayakan apa enggak, karena ada konstruksi yang belum selesai," kata dia.
Ganjar sedang meminta otoritas teknis penggunaan lapangan yakni PSSI agar bisa memberikan kelayakan lapangan.
"Dan yang ketiga tentu soal administrasi, seandainya masyarakat mau menggunakan, siapa pun, itu bagaimana caranya," kata Ganjar.
Ganjar juga memperhatikan kesiapan "venue" olahraga lainnya sehingga dalam waktu dekat akan melibatkan atlet masing-masing cabang olahraga untuk mencobanya.
Pelatih tim EPA PSIS Semarang M. Ridwan mengaku sangat senang dan menyebut ini kesempatan langka serta membanggakan karena menjadi pihak yang pertama mencoba Stadion Jatidiri.
"Kita senang sekali, banyak dari para pemain yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Jatidiri, baik sebelum direnovasi atau setelah direnovasi, dan saya juga sudah lama sekali tidak menginjak rumput Jatidiri," kata dia.
Ridwan mengatakan latihan yang dilakukan anak buahnya juga didesain agar bisa mencoba seluruh area lapangan sehingga bisa memberikan masukan maksimal pada Pemprov Jateng.
"Latihan hari ini kita sengaja desain untuk coba seluruh area lapangan dan kemudian nanti kita juga sampaikan para pemain untuk berikan 'feedback' pada kita terkait dengan kondisi lapangan," sambung dia.
Dia memberikan masukan berupa kondisi rumput di lapangan yang tidak terawat.