Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Jateng mengalami inflasi sebesar 0,46 persen pada Desember 2020.
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono dalam siaran pers di Semarang, Senin, mengatakan, kenaikan harga cabai, telur dan daging ayam menjadi pemicu utama terjadinya inflasi pada Desember.
Selain itu, kata dia, kenaikan harga sewa kontrak rumah juga menjadi salah satu pemicu terjadinya inflasi.
Adapun sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menjadi penahan laju inflasi antara lain bawang merah serta perhiasan emas.
Sementara dari enam daerah yang menjadi titik survei indeks harga konsumen di Jawa Tengah, kata dia, seluruhnya mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi, lanjut dia, terjadi di Kota Tegal yang mencapai 0,56 persen.
"Inflasi terendah di Kota Surakarta sebesar 0,32 persen," katanya.
Baca juga: Jateng alami inflasi 0,18 persen pada November 2020
Baca juga: Kenaikan harga menjelang akhir tahun picu inflasi
Berita Terkait
Nilai tukar petani secara nasional naik 2,28 persen
Senin, 4 Maret 2024 18:18 Wib
BPS: Inflasi Jateng di Februari 2024 capai 0,57 persen
Sabtu, 2 Maret 2024 7:26 Wib
BPS Purbalingga ingatkan pentingnya publikasi daerah dalam angka
Jumat, 16 Februari 2024 9:03 Wib
BPS: Kenaikan harga beras akibat faktor cuaca dan akses infrastruktur
Kamis, 1 Februari 2024 13:43 Wib
BPS Kudus gelar diseminasihasil Sensus Pertanian 2023
Selasa, 12 Desember 2023 16:37 Wib
BPS harapkan data ST2023 bantu pemda susun rencana pembangunan
Selasa, 5 Desember 2023 15:57 Wib
Unit usaha pertanian perorangan di Jateng turun 13,25 persen
Senin, 4 Desember 2023 22:23 Wib
BPS: Indeks Pembangunan Manusia Jawa Tengah naik 0,81 persen
Jumat, 1 Desember 2023 16:25 Wib