Berkebun dapat stabilkan suasana hati di masa pandemi (VIDEO)
Banda Aceh (ANTARA) - Hobi berkebun selama pandemi COVID-19 memiliki beberapa manfaat yaitu sebagai sarana untuk melepas ketegangan kehidupan dan memperbaiki suasana hati kata Psikolog senior Aceh, Nur Janah Alsharafi.
"Berkebun juga bisa menjadi sarana sebagai pengganti rekreasi karena tidak bisa keluar rumah dan bisa juga memiliki efek tarapeutik karena dengan melihat warna pohon, daun dan bunga juga memberi efek penyembuhan bagi psikis kita," kata Nur Janah Alsharafi di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan dengan berkebun juga menjadi sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan psikis, karena ruang terbuka hijau dapat menurunkan kecemasan, menstabilkan suasana hati dan dapat mengurangi depresi.
"Berkebun juga bisa meningkatkan serotonin, yaitu hormon yang dipercaya akan meningkatkan rasa nyaman dan tenang, selain itu bisa bersilaturahmi juga saat membeli tanaman," katanya.
Baca juga: Sebulan WFH, Giring Ganesha dan keluarga mulai berkebun
Ia juga mengatakan, ketika masyarakat sudah bisa keluar rumah lagi dengan normal dan kembali bekerja seperti biasa ada tiga kemungkinan yang akan terjadi nanti dengan hobi berkebun tersebut.
Janah mengatakan ada yang melanjutkan hobi tersebut, apalagi beberapa kalangan telah menjadikan hobi tersebut juga sebagai pendapatan, beberapa orang juga akan terus melanjutkan karena halaman rumah bisa menjadi semakin indah.
"Ada juga yang mungkin akan berhenti total jika yang bersangkutan kurang minat dengan berkebun dan mengalami kesulitan dalam mengelola waktu, tentunya hobi yang positif ini juga bisa menguntungkan dari segi bisnis untuk para pedagang tanaman hias dan pedagang pot bunga," katanya.
Pemilik L.a Garden, Sampirlan mengaku selama pandemi penjualan di tempatnya mengalami peningkatan sampai 20 kali lipat dari pada hari normal.
Ia mengatakan, pembeli bukan hanya kalangan perempuan saja, tapi juga dari kalangan laki-laki.
"Bunga yang paling banyak dicari saat ini bunga petunia dan bunga begonia, namun disini segala jenis bunga juga diminati dan di semua harga barang kita memberikan diskon 10 sampai 20 persen," katanya.
Ia mengatakan penurunan harga barang ini dia lakukan agar para pembeli yang datang tidak hanya menanam bunga di saat pandemi saja, melainkan setelah pandemi berakhir mereka tetap bisa mempertahankan hobi tersebut.
Hal serupa juga disampaikan oleh pedagang pot bunga, Mursalin. Dia mengatakan selama pandemi ini penjualan pot bunga di tempatnya mengalami peningkatan hingga 80 persen.
"Saat ini kan banyak yang kerjanya dari rumah, jadi mereka banyak yang mau mempercantik taman di rumahnya," katanya.
Ia mengatakan, dalam satu hari jika barang masuk dari Medan dan Jakarta omzet penjualan bisa mencapai Rp10 juta.*
"Berkebun juga bisa menjadi sarana sebagai pengganti rekreasi karena tidak bisa keluar rumah dan bisa juga memiliki efek tarapeutik karena dengan melihat warna pohon, daun dan bunga juga memberi efek penyembuhan bagi psikis kita," kata Nur Janah Alsharafi di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan dengan berkebun juga menjadi sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan psikis, karena ruang terbuka hijau dapat menurunkan kecemasan, menstabilkan suasana hati dan dapat mengurangi depresi.
"Berkebun juga bisa meningkatkan serotonin, yaitu hormon yang dipercaya akan meningkatkan rasa nyaman dan tenang, selain itu bisa bersilaturahmi juga saat membeli tanaman," katanya.
Baca juga: Sebulan WFH, Giring Ganesha dan keluarga mulai berkebun
Ia juga mengatakan, ketika masyarakat sudah bisa keluar rumah lagi dengan normal dan kembali bekerja seperti biasa ada tiga kemungkinan yang akan terjadi nanti dengan hobi berkebun tersebut.
Janah mengatakan ada yang melanjutkan hobi tersebut, apalagi beberapa kalangan telah menjadikan hobi tersebut juga sebagai pendapatan, beberapa orang juga akan terus melanjutkan karena halaman rumah bisa menjadi semakin indah.
"Ada juga yang mungkin akan berhenti total jika yang bersangkutan kurang minat dengan berkebun dan mengalami kesulitan dalam mengelola waktu, tentunya hobi yang positif ini juga bisa menguntungkan dari segi bisnis untuk para pedagang tanaman hias dan pedagang pot bunga," katanya.
Pemilik L.a Garden, Sampirlan mengaku selama pandemi penjualan di tempatnya mengalami peningkatan sampai 20 kali lipat dari pada hari normal.
Ia mengatakan, pembeli bukan hanya kalangan perempuan saja, tapi juga dari kalangan laki-laki.
"Bunga yang paling banyak dicari saat ini bunga petunia dan bunga begonia, namun disini segala jenis bunga juga diminati dan di semua harga barang kita memberikan diskon 10 sampai 20 persen," katanya.
Ia mengatakan penurunan harga barang ini dia lakukan agar para pembeli yang datang tidak hanya menanam bunga di saat pandemi saja, melainkan setelah pandemi berakhir mereka tetap bisa mempertahankan hobi tersebut.
Hal serupa juga disampaikan oleh pedagang pot bunga, Mursalin. Dia mengatakan selama pandemi ini penjualan pot bunga di tempatnya mengalami peningkatan hingga 80 persen.
"Saat ini kan banyak yang kerjanya dari rumah, jadi mereka banyak yang mau mempercantik taman di rumahnya," katanya.
Ia mengatakan, dalam satu hari jika barang masuk dari Medan dan Jakarta omzet penjualan bisa mencapai Rp10 juta.*