Solo (ANTARA) - Panitia memastikan penyelenggaraan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Surakarta, Jawa Tengah, diundur pada 2021 karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19 di dalam negeri.
"Muktamar diundur, kemungkinan jadi Juli tahun depan (2021)," kata Ketua Panitia Penerima Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Sofyan Anif di Solo, Senin.
Meski sudah ada keputusan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, kata Sofyan, Tanwir akan melakukan rapat untuk membahas payung hukum yang mengatur terkait pengunduran waktu pelaksanaan tersebut.
"Tanggal 19 besok (Juli), kami Tanwir akan mengundang seluruh anggota Tanwir untuk memikirkan payung hukumnya seperti apa," katanya.
Ia mengatakan pihak panitia juga sudah menyiapkan skenario lain jika Muktamar Muhammadiyah tidak bisa diselenggarakan pada Juli tahun depan.
Menurut dia, jika hal itu terjadi maka muktamar akan dilakukan pada akhir tahun depan.
"Tentu akan dilakukan penyederhanaan juga, termasuk jumlah peserta akan ada pengurangan," katanya.
Terkait dengan Edutorium UMS yang rencananya akan digunakan sebagai tempat penyelenggaraan hingga saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan, dia mengeluhkan penyelesaian pembangunan yang tidak sesuai jadwal.
"Terakhir saya ke sana pengerjaannya sudah mencapai 90 persen, tetapi itu kan sudah mundur dua kali. Dulu sesuai nota kesepahaman pembangunan selesai di akhir Februari, kemudian mundur 100 hari kerja lagi jadi selesai 8 Juni. Ini mundur lagi diperkirakan sekitar akhir September selesai," katanya.
Sebelumnya, jika sesuai dengan jadwal awal Muktamar Muhammadiyah akan dilaksanakan pada 1-5 Juli 2020.
Baca juga: Dahlan Rais tidak akan calonkan diri sebagai Ketum PP Muhammadiyah
Baca juga: Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Solo bakal dihadiri puluhan ribu penggembira