Purwokerto (ANTARA) - Pelatihan dan pendampingan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak pandemi COVID-19 jangan hanya fokus pada bidang kuliner, kata anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Siti Mukaromah.
"UMKM terdampak tidak hanya yang fokus pada bisnis kuliner. Toko-toko kecil selain sembako, pengrajin, warung-warung di lokasi pariwisata, dan lain-lain juga membutuhkan pendampingan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Oleh karena itu, kata dia, Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian terkait lainnya memiliki roadmap yang jelas dalam penanganan dampak COVID-19 terhadap perekonomian khususnya UMKM.
Baca juga: Pemerintah segera rilis kebijakan relaksasi dan stimulus bagi UMKM
"Bagaimana agar tidak hanya UMKM kuliner tapi juga UMKM lain bisa survive," kata dia yang berasal dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII (Banyumas dan Cilacap).
Dia mengakui pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, juga turun melumpuhkan perekonomian masyarakat.
Menurut dia, lesunya dunia usaha termasuk UMKM dan pemutusan hubungan kerja (PHK) membuat masyarakat makin terpuruk secara ekonomi.
Akan tetapi, kata dia, solusi atas permasalahan tersebut justru jangan sampai menyuburkan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Masyarakat membutuhkan peningkatan skill (keterampilan, red.) dengan pelatihan kerja. UMKM butuh pendampingan bagaimana strategi dalam melewati krisis dan lesunya dunia usaha. Namun jangan sampai peluang ini malahan menyuburkan KKN," kata dia yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perempuan Bangsa.
Perempuan yang akrab disapa Erma itu mengatakan dengan kebijakan bekerja dari rumah (work from home) atau #di rumah aja, justru biaya-biaya operasional pelatihan dapat ditekan.
"Dengan demikian, yang paling penting bagaimana pelatihan ini justru malah bisa diikuti oleh lebih banyak orang," jelasnya.
Terkait dengan hal itu, dia meminta adanya perhatian terhadap semua UMKM khususnya di daerah-daerah. "Permodalan tidak hanya fokus pada UMKM kuliner, juga UMKM-UMKM lain yang juga terdampak," tegasnya.
Baca juga: Pertahankan usaha, UMKM perlu manfaatkan platform digital