"Jadi kalau anda barusan bepergian ke luar negeri atau ke daerah yang ada pasien corona positif kemudian mengalami pilek, demam, batuk ya periksa saja, biaya kami tanggung, gratis," kata dia di Semarang, Minggu.
Sebanyak tujuh rumah sakit yang menyediakan fasilitas pemeriksaan kesehatan gratis itu, RSUD Dr Moewardi Surakarta, RSUD Dr Margono Soekarjo Purwokerto, RSUD Kelet Jepara, RSJD Surakarta, RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang, RSJD Dr. RM Soedjarwadi Klaten, dan RSUD Tugurejo Semarang.
Baca juga: Satu pasien diduga terpapar corona dirujuk ke RSUD Kudus
Dia mengatakan masyarakat tidak perlu takut memeriksakan diri karena semakin cepat mengetahui kepastian terinfeksi atau tidak, akan semakin baik.
"Jika memang dokter menyatakan 'suspect' (diduga) corona maka akan dikirim ke rumah sakit rujukan dan masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan atau PDP, tapi kalau ternyata flu demam biasa ya pulang," ujarnya.
Baca juga: Warga Kabupaten Magelang positif COVID-19
Meski baru tujuh rumah sakit, Ganjar mengaku akan segera berkoordinasi dengan bupati dan wali kota agar juga menyediakan fasilitas pemeriksaan identifikasi COVID-19 secara gratis di rumah sakit yang dimiliki.
"Bisa saja (di kabupaten/kota, red.) berkoordinasi dengan bupati dan wali kota, sedangkan rumah sakit rujukan untuk corona saat ini telah ada 58 unit dari awalnya 13 rumah sakit lalu kita tambah 45 rumah sakit," katanya.
Jumlah pasien yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 di Jateng bertambah dua orang setelah ada laporan ditemukan kembali kasus yang terkonfirmasi.
Dengan demikian jumlah total pasien yang positif terinfeksi COVID-19 dan dirawat di rumah sakit di Jateng tercatat empat kasus dengan rincian dua pasien dirawat di RSUD Dr. Moewardi Kota Surakarta, seorang di antaranya meninggal dunia, sedangkan di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSU Tidar Megelang, masing-masing seorang pasien.