Purwokerto (ANTARA) - Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Provinsi Jawa Tengah bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto menyosialisasikan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) kepada pelaku UMKM kedai kopi se-eks Keresidenan Banyumas.
Kegiatan yang digelar di Gedung PLUT Provinsi Jateng, Desa Dukuh Waluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Rabu, diikuti 66 pelaku UMKM kedai kopi.
"Ini bagian dari lanjutan sinergi kami dengan Bank Indonesia yang sudah melakukan koordinasi awal dengan PLUT Purbalingga, PLUT Cilacap, dan Komunitas Kopi di Banyumas Raya. Hal ini juga merupakan bagian dari komitmen kami untuk merealisasikan program digitalisasi untuk pemilik kedai kopi tersebut," kata Konsultan PLUT Provinsi Jateng Kuswoyo.
Menurut dia, kedai kopi identik dengan milenial yang gemar memanfaatkan perkembangan teknologi, sehingga potensi tersebut dimanfaatkan oleh KPw BI Purwokerto untuk mengimplementasikan QRIS pada transaksi di kedai kopi se-eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalinga, dan Banjarnegara
Dalam sosialisasi tersebut, kata dia, para pelaku UMKM kedai kopi dapat langsung mengajukan pendaftaran pada salah satu penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP), yakni ShopeePay untuk mendapatkan kode QR berupa QRIS.
"Kebetulan kami mengajak ShopeePay untuk terlibat dalam kegiatan ini, sehingga seluruh peserta dapat langsung melakukan pendaftaran ke PJSP tersebut," katanya.
Baca juga: Bank Jateng dukung sistem pembayaran QRIS
Dengan menggunakan QRIS, lanjut dia, seluruh kedai kopi dapat menerima pembayaran nontunai dari dari berbagai aplikasi yang disediakan PJSP hanya dengan satu kode QR.
"Jadi, meskipun pelaku usaha kedai kopi itu mendaftar dan mendapatkan QRIS dari ShoppePay, mereka bisa menerima pembayaran menggunakan aplikasi yang disediakan PJSP lainnya seperti LinkAja, Gopay, dan Ovo. Itu karena satu kode QR yntuk semua pembayaran," jelasnya.
Sementara itu, Kepala KPw BI Purwokerto Samsun Hadi mengatakan Bank Indonesia berkomitmen untuk selalu membantu pelaku UMKM, salah satunya di sektor kedai kopi.
Menurut dia, pengenalan QRIS dilakukan sebagai upaya mendukung UMKM "go digital" di bidang sistem pembayaran.
"Setelah seluruh kedai kopi mendaftar QRIS, nantinya akan dilakukan 'launching' dengan diisi kegiatan terkait dunia kopi. Tentunya kegiatan itu diusung sesuai dengan kebutuhan dan masukan dari pelaku usaha kedai kopi yang hadir pada hari ini," katanya.
Salah seorang peserta kegiatan, Kang Dimen mengusulkan adanya workshop barista sebagai kelanjutan dari sosialisasi tersebut.
"Juga lomba barista yang dikemas melalui Festival Kopi Banyumas Raya, sehingga pengetahuan tentang kopi makin meningkat," katanya.
Baca juga: Perbanas Surakarta dukung pengembangan QRIS inisiasi BI
Baca juga: BI segera sosialisasikan penggunaan QRIS ke masyarakat