DPPAD gandeng Tim Penggerak PKK tagih pajak
Batang (ANTARA) - Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Provinsi Jawa Tengah menggandeng sebanyak enam tim penggerak PKK kabupaten di Jateng untuk melakukan penagihan pajak pada wajib pajak dan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) melalui sektor pajak kendaraan.
Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah Jateng Tavip Supriyanto di Batang, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan sejumlah upaya persuasif untuk mendorong masyarakat membayar pajak dengan menggandeng TP PKK.
"Terobosan ini sebagai upaya mengurangi tingginya tunggakan pajak di Jawa Tengah karena sektor pajak kendaraan merupakan pendapatan tertinggi di daerah itu. Melalui terobosan ini, ternyata hasilnya pun sangat signifikan dengan banyaknya masyarakat untuk patuh pajak," katanya.
Ia mengatakan pada kerja sama tersebut TP PKK diminta ikut menyosialisasikan pajak daerah dan penanganan piutang pajak kendaraan bermotor.
"Ada enam TP PKK kabupaten di Jateng yang sudah bergerak aktif membantu mensosialisasikan patuh pajak kepada masyarakat yaitu Kabupaten Batang, Purbalingga, Klaten, Demak, Magelang, dan Pati," katanya.
Menurut dia, sebanyak enam kabupaten tersebut masing-masing ditargetkan 2.000 penagihan piutang pajak dan hasilnya beberapa kabupaten telah mencapai 70 persen.
"Sudah dapat mencapai 70 persen itu sudah sangat baik dan kami sangat terbantu dengan peran ibu-ibu PKK. Ke depan pada 2020, kami akan kembangkan dan perluas dengan mengajak kabupaten lain sesuai objek yang akan disasar," katanya.
Ketua TP PKK Provinsi Jateng Siti Atiqoh Ganjar Pranowo sangat mengapresiasi kinerja dari para kader PKK dengan kontribusinya yang ikhlas ikut meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak kendaraan bermotor.
Baca juga: PKK Jateng ingatkan pentingnya pola asuh orang tua
"Kader PKK sangat sadar, jika pajak merupakan sumber utama pendapatan asli daerah dan mereka sangat ikhlas melakukannya (membantu)," katanya.
Ia mengatakan banyak pengalaman yang didapatkan para kader PKK saat menjalankan tugas dalam penagihan piutang namun dengan bahasa yang santun dan ramah sehingga bisa berjalan dengan lancar.
"Pengalamannya banyak dari sulit ditemui, pindah rumah, namun dengan bahasa yang santun, sopan, dan ramah bisa terlaksana dengan baik dan mereka senang bisa bertemu masyarakat langsung justru ibu-ibu kader sekaligus bisa sosialisasi kesehatan dan lainnya," katanya.(Kom)
Baca juga: Jateng canangkan Kesatuan Gerak PKK KB
Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah Jateng Tavip Supriyanto di Batang, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan sejumlah upaya persuasif untuk mendorong masyarakat membayar pajak dengan menggandeng TP PKK.
"Terobosan ini sebagai upaya mengurangi tingginya tunggakan pajak di Jawa Tengah karena sektor pajak kendaraan merupakan pendapatan tertinggi di daerah itu. Melalui terobosan ini, ternyata hasilnya pun sangat signifikan dengan banyaknya masyarakat untuk patuh pajak," katanya.
Ia mengatakan pada kerja sama tersebut TP PKK diminta ikut menyosialisasikan pajak daerah dan penanganan piutang pajak kendaraan bermotor.
"Ada enam TP PKK kabupaten di Jateng yang sudah bergerak aktif membantu mensosialisasikan patuh pajak kepada masyarakat yaitu Kabupaten Batang, Purbalingga, Klaten, Demak, Magelang, dan Pati," katanya.
Menurut dia, sebanyak enam kabupaten tersebut masing-masing ditargetkan 2.000 penagihan piutang pajak dan hasilnya beberapa kabupaten telah mencapai 70 persen.
"Sudah dapat mencapai 70 persen itu sudah sangat baik dan kami sangat terbantu dengan peran ibu-ibu PKK. Ke depan pada 2020, kami akan kembangkan dan perluas dengan mengajak kabupaten lain sesuai objek yang akan disasar," katanya.
Ketua TP PKK Provinsi Jateng Siti Atiqoh Ganjar Pranowo sangat mengapresiasi kinerja dari para kader PKK dengan kontribusinya yang ikhlas ikut meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak kendaraan bermotor.
Baca juga: PKK Jateng ingatkan pentingnya pola asuh orang tua
"Kader PKK sangat sadar, jika pajak merupakan sumber utama pendapatan asli daerah dan mereka sangat ikhlas melakukannya (membantu)," katanya.
Ia mengatakan banyak pengalaman yang didapatkan para kader PKK saat menjalankan tugas dalam penagihan piutang namun dengan bahasa yang santun dan ramah sehingga bisa berjalan dengan lancar.
"Pengalamannya banyak dari sulit ditemui, pindah rumah, namun dengan bahasa yang santun, sopan, dan ramah bisa terlaksana dengan baik dan mereka senang bisa bertemu masyarakat langsung justru ibu-ibu kader sekaligus bisa sosialisasi kesehatan dan lainnya," katanya.(Kom)
Baca juga: Jateng canangkan Kesatuan Gerak PKK KB