3 hari terakhir, 8 terduga teroris ditangkap di Jateng
Mereka satu jaringan tetapi tidak ada hubungan langsung dan tidak satu kelompok
Temanggung (ANTARA) - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan delapan terduga teroris ditangkap di wilayah Jateng dalam tiga hari terakhir.
"Terorisme ditangani Densus 88 sekarang sudah ada delapan tersangka yang ditangkap di beberapa daerah di Jateng," katanya kepada pers saat melakukan kunjungan kerja di Polres Temanggung, Kamis.
Ia menuturkan mereka yang ditangkap tidak ada kaitan langsung dengan insiden penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Pandeglang, Banten, tetapi jaringannya sama.
"Mereka satu jaringan tetapi tidak ada hubungan langsung dan tidak satu kelompok, tetapi jaringan yang sama," ungkapnya.
Baca juga: Densus 88 tangkap delapan terduga teroris di Jateng
Ia menyampaikan antisipasi ke depan terkait dengan terorisme tentu akan ditingkatkan kegiatan deteksi dan partisipasi masyarakat untuk melapor kepada polisi.
"Kalau jaringan ini tidak sama dengan mengungkap kasus-kasus yang umum, kita harus punya kemampuan untuk melakukan deteksi jaringan," ujarnya.
Terjadinya kasus penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto, ditindaklanjuti oleh Densus 88 Polri dengan bergerak cepat mencari jaringan teroris pelaku kejahatan tersebut, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Baca juga: Kakak tak percaya dua adiknya terlibat terorisme
Baca juga: Densus 88 tangkap lagi terduga teroris, kali ini di Sragen
Baca juga: Densus geledah rumah dua terduga teroris di Sukoharjo
"Terorisme ditangani Densus 88 sekarang sudah ada delapan tersangka yang ditangkap di beberapa daerah di Jateng," katanya kepada pers saat melakukan kunjungan kerja di Polres Temanggung, Kamis.
Ia menuturkan mereka yang ditangkap tidak ada kaitan langsung dengan insiden penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Pandeglang, Banten, tetapi jaringannya sama.
"Mereka satu jaringan tetapi tidak ada hubungan langsung dan tidak satu kelompok, tetapi jaringan yang sama," ungkapnya.
Baca juga: Densus 88 tangkap delapan terduga teroris di Jateng
Ia menyampaikan antisipasi ke depan terkait dengan terorisme tentu akan ditingkatkan kegiatan deteksi dan partisipasi masyarakat untuk melapor kepada polisi.
"Kalau jaringan ini tidak sama dengan mengungkap kasus-kasus yang umum, kita harus punya kemampuan untuk melakukan deteksi jaringan," ujarnya.
Terjadinya kasus penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto, ditindaklanjuti oleh Densus 88 Polri dengan bergerak cepat mencari jaringan teroris pelaku kejahatan tersebut, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Baca juga: Kakak tak percaya dua adiknya terlibat terorisme
Baca juga: Densus 88 tangkap lagi terduga teroris, kali ini di Sragen
Baca juga: Densus geledah rumah dua terduga teroris di Sukoharjo