UMP ciptakan apoteker yang siap bersaing di kancah nasional-internasional
... apoteker harus mampu memberikan perlindungan kepada konsumen obat dengan mengedepankan akuntabilitas dan pelayanan prima...
Purwokerto (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) telah menciptakan apoteker yang disiapkan secara khusus untuk menjadi generasi yang unggul modern dan islami yang siap bersaing di kancah nasional maupun internasional, kata Ketua Program Studi Profesi Apoteker Dr. Nunuk Aries Nurulita.
"Kita semua tahu, bahwa apoteker merupakan profesi yang menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan di masyarakat. Oleh karena itu, apoteker harus mampu memberikan perlindungan kepada konsumen obat dengan mengedepankan akuntabilitas dan pelayanan prima," katanya saat pengambilan sumpah 108 apoteker baru di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (24/9).
Pengambilan sumpah 108 apoteker baru tersebut dihadiri Ketua Komite Farmasi Nasional Drs. Bambang Triwara, Sp.F.R.S., Apt., Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt., Badan Pengurus Harian UMP, para Wakil Rektor UMP, Dekan Fakultas Farmasi Dr. Agus Siswanto. M.Si., Apt..
Baca juga: Mahasiswa UMP sabet juara II di Puspitek Short Movie Competition
Selain itu, perwakilan Dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas kesehatan Banyumas dan Purbalingga, PC IAI Banyumas, PC IAI Cilacap, PC IAI Purbalingga, serta organisasi profesi tenaga kesehatan lainnya.
Lebih lanjut, Nunuk mengatakan semua kompetensi untuk menjalankan praktik kefarmasian sudah diberikan secara mendalam di berbagai bidang, antara lain di bidang produksi, distribusi, pengelolaan obat dan pelayanan kefarmasian.
Menurut dia, hal tersebut diberikan karena apoteker tidak hanya mendistribusikan obat saja namun banyak hal lain yang dikerjakan oleh apoteker.
"Lulusan Apoteker Farmasi UMP diharapkan menjadi apoteker yang andal dan profesional dalam menjalankan praktik profesi untuk kepentingan masyarakat dengan tetap memegang teguh nilai-nilai keislaman dan kemuhamadiyahan," pungkasnya. (tgr)
Baca juga: 9 mahasiswa Profesi Ners UMP kunjungan studi ke Thailand
Baca juga: Delapan mahasiswa UMP ikuti program magang internasional di Filipina
"Kita semua tahu, bahwa apoteker merupakan profesi yang menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan di masyarakat. Oleh karena itu, apoteker harus mampu memberikan perlindungan kepada konsumen obat dengan mengedepankan akuntabilitas dan pelayanan prima," katanya saat pengambilan sumpah 108 apoteker baru di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (24/9).
Pengambilan sumpah 108 apoteker baru tersebut dihadiri Ketua Komite Farmasi Nasional Drs. Bambang Triwara, Sp.F.R.S., Apt., Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt., Badan Pengurus Harian UMP, para Wakil Rektor UMP, Dekan Fakultas Farmasi Dr. Agus Siswanto. M.Si., Apt..
Baca juga: Mahasiswa UMP sabet juara II di Puspitek Short Movie Competition
Selain itu, perwakilan Dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas kesehatan Banyumas dan Purbalingga, PC IAI Banyumas, PC IAI Cilacap, PC IAI Purbalingga, serta organisasi profesi tenaga kesehatan lainnya.
Lebih lanjut, Nunuk mengatakan semua kompetensi untuk menjalankan praktik kefarmasian sudah diberikan secara mendalam di berbagai bidang, antara lain di bidang produksi, distribusi, pengelolaan obat dan pelayanan kefarmasian.
Menurut dia, hal tersebut diberikan karena apoteker tidak hanya mendistribusikan obat saja namun banyak hal lain yang dikerjakan oleh apoteker.
"Lulusan Apoteker Farmasi UMP diharapkan menjadi apoteker yang andal dan profesional dalam menjalankan praktik profesi untuk kepentingan masyarakat dengan tetap memegang teguh nilai-nilai keislaman dan kemuhamadiyahan," pungkasnya. (tgr)
Baca juga: 9 mahasiswa Profesi Ners UMP kunjungan studi ke Thailand
Baca juga: Delapan mahasiswa UMP ikuti program magang internasional di Filipina