Jepara (ANTARA) - Di tangan pengrajin kreatif, akar kayu bisa memiliki nilai rupiah tinggi bila bisa mengombinasikan dengan bahan lain yang tepat.
Akar kayu kecil yang bisanya hanya jadi limbah atau sekadar untuk kayu bakar, kini naik takhta menjadi tatakan yang unik dan klasik untuk menaruh akuarium mini.
Pengrajin kreatif itu meletakkan akar untu menyangga akuarium kaca yang dibentuk menyesuaikan profil atau bentuk akar. Jadinya, setiap akuarium akar tersebut selalu unik.
Karena unik maka produk kreatif ini layak dipajang di rumah. Bisa ditaruh di meja di teras, meja tamu, bahkan di dalam kamar. Isi akuarium akar dengan jenis ikan yang tidak membutuhkan blower, misalnya, ikan cupang atau gufi.
Hasil karya seni akuarium akar tersebut dipajang dan dijajakan sejumlah pedagang di tepi Jalan Ngabul-Jepara, Jawa Tengah.
Kendati karya seni itu tidak ditempatkan di galeri atau ruang khusus, puluhan akuarium akar tersebut cukup mencolok dan menggoda pelintas jalan untuk mampir.
"Setiap hari pasti ada yang membeli, rata-rata sehari satu akuarium akar terjual," kata Agung prihananto, penjaja akar akuarium di Jalan Ngabul-Jepara ketika ditemui Minggu (30/6)
Pria kelahiran Yogyakarta tersebut menceritakan setiap akuarium dibentuk menyesuaikan bentuk akar. Kaca dipanaskan dalam suhu tertentu kemudian di bagian bawah ditekan ke permukaan akar.
Setelah kaca dingin, bentuk bagian bawah kaca akan sesuai dengan permukaan akar. "Ini sekaligus menjadi pengunci ketika akuarium itu ditaruh di atas akar," kata Agung.
Harga akuarium akar bervariasi, mulai dari Rp80.000 hingga di atas Rp3 juta. "Tergantung besar diameter kaca dan akarnya," kata Agung yang sudah setahun menjajakan akuarium akar tersebut.