Tidar Selatan 3 besar Evaluasi Perkembangan Kelurahan se-Jateng
kami mohon dukungan. Persiapkan dokumen-dokumen, jangan pelit informasi agar mendapat nilai yang maksimal
Magelang (ANTARA) - Tidar Selatan, Kota Magelang masuk tiga besar kategori kelurahan dalam Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Tengah pada 2019.
"Pencapaian ini menunjukkan kesungguhan masyarakat dalam melaksanakan amanat Permendagri Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan," kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Joko Budiyono saat Penerimaan Tim Penilai Lapangan Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2019 di Magelang, Jumat.
Menurut dia, Tidar Selatan memiliki sejumlah potensi produk unggulan yang patut dibanggakan yang tecermin dalam partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dengan tumbuhnya Kampung Warna Warni Tidar Campur dan Kampung Dolanan Tidar Sari.
Selain itu, kata dia, perkembangan UMKM dengan produk unggulan berupa makanan dan kerajinan tangan telah secara nyata membantu perekonomian masyarakat dan menjadi solusi pengentasan kemiskinan.
Ia mengatakan peningkatan kapasitas masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di kelurahan itu juga terbilang progresif dengan lahirnya Kampung Anggrek Tidar Campur, Bank Sampah Maju Lancar Trunan, Kampung Organik Trunan, Kampung Mozaik Tidar Warung, dan Kampung Kerajinan Daur Ulang Tidar Warung.
Kemajuan dalam aspek sosial, budaya, dan agama, ujarnya, juga tampak di mana masyarakat memiliki kepedulian terhadap seni budaya. Di kelurahan itu ada tradisi tahunan, berupa Grebeg Gethuk, Grebeg Tahu, dan Sadranan.
Kemajuan Tidar Selatan yang digerakkan oleh partisipasi masyarakat, kata dia, juga ditopang dengan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang terus ditingkatkan.
Disamping itu, katanya, kemitraan yang sinergis dengan babinsa dan bhabibkamtibmas juga secara nyata mendorong situasi kondusif di wilayah itu.
"Berdasarkan hal-hal tersebut, insyaallah Tidar Selatan bisa menjadi perwakilan Jawa Tengah dalam evaluasi perkembangan desa dan kelurahan di tingkat nasional," katanya.
Perwakilan Tim Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Tengah, Agus Suranta, mengatakan tim melakukan penilaian secara objektif, dengan meninjau lokasi selama satu hari.
Tiga bidang besar yang menjadi sasaran penilaian, yakni pemerintahan, kemasyarakatan, dan kewilayahan.
"Kami juga akan melihat sisi lain, yakni politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kami akan melakukan wawancara, juga melihat kondisi lapangan, untuk itu kami mohon dukungan. Persiapkan dokumen-dokumen, jangan pelit informasi agar mendapat nilai yang maksimal," ujarnya.
Dia mengatakan penilaian kali ini berbeda dengan penilaian Pelaksana Gotong Royong Masyarakat Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2019, di mana Tidar Selatan berhasil meraih predikat pertama.
"Perbedaan terletak pada tim penilai serta sistemnya," katanya. (hms)
"Pencapaian ini menunjukkan kesungguhan masyarakat dalam melaksanakan amanat Permendagri Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan," kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Joko Budiyono saat Penerimaan Tim Penilai Lapangan Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2019 di Magelang, Jumat.
Menurut dia, Tidar Selatan memiliki sejumlah potensi produk unggulan yang patut dibanggakan yang tecermin dalam partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dengan tumbuhnya Kampung Warna Warni Tidar Campur dan Kampung Dolanan Tidar Sari.
Selain itu, kata dia, perkembangan UMKM dengan produk unggulan berupa makanan dan kerajinan tangan telah secara nyata membantu perekonomian masyarakat dan menjadi solusi pengentasan kemiskinan.
Ia mengatakan peningkatan kapasitas masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di kelurahan itu juga terbilang progresif dengan lahirnya Kampung Anggrek Tidar Campur, Bank Sampah Maju Lancar Trunan, Kampung Organik Trunan, Kampung Mozaik Tidar Warung, dan Kampung Kerajinan Daur Ulang Tidar Warung.
Kemajuan dalam aspek sosial, budaya, dan agama, ujarnya, juga tampak di mana masyarakat memiliki kepedulian terhadap seni budaya. Di kelurahan itu ada tradisi tahunan, berupa Grebeg Gethuk, Grebeg Tahu, dan Sadranan.
Kemajuan Tidar Selatan yang digerakkan oleh partisipasi masyarakat, kata dia, juga ditopang dengan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang terus ditingkatkan.
Disamping itu, katanya, kemitraan yang sinergis dengan babinsa dan bhabibkamtibmas juga secara nyata mendorong situasi kondusif di wilayah itu.
"Berdasarkan hal-hal tersebut, insyaallah Tidar Selatan bisa menjadi perwakilan Jawa Tengah dalam evaluasi perkembangan desa dan kelurahan di tingkat nasional," katanya.
Perwakilan Tim Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Tengah, Agus Suranta, mengatakan tim melakukan penilaian secara objektif, dengan meninjau lokasi selama satu hari.
Tiga bidang besar yang menjadi sasaran penilaian, yakni pemerintahan, kemasyarakatan, dan kewilayahan.
"Kami juga akan melihat sisi lain, yakni politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kami akan melakukan wawancara, juga melihat kondisi lapangan, untuk itu kami mohon dukungan. Persiapkan dokumen-dokumen, jangan pelit informasi agar mendapat nilai yang maksimal," ujarnya.
Dia mengatakan penilaian kali ini berbeda dengan penilaian Pelaksana Gotong Royong Masyarakat Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2019, di mana Tidar Selatan berhasil meraih predikat pertama.
"Perbedaan terletak pada tim penilai serta sistemnya," katanya. (hms)