Pati (ANTARA) - Proyek normalisasi Sungai Juwana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berpotensi terhambat menyusul penemuan 61 unit kapal yang mangkrak di aliran Sungai Juwana yang diduga sengaja ditinggalkan oleh pemiliknya.
"Berdasarkan hasil pendataan di lapangan hari ini (7/4), untuk sementara yang terlihat terdapat 61 unit kapal yang mangkrak," kata pengurus Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan) Kabupaten Pati Munandirin di Pati, Minggu.
61 unit kapal yang mangkrak tersebut, kata dia, beraneka ukuran, mulai dari 35 gross ton hingga 200 GT.
Sebagian di antaranya, lanjut dia, merupakan kapal yang terbakar pada beberapa waktu lalu.
"Karena kapal tersebut ditinggal begitu saja oleh pemiliknya, tentunya berpotensi menghambat proyek normalisasi," ujarnya.
Apabila dibiarkan dan menjadi bagian tanggung jawab kontraktor yang memenangkan tender pengerukan, kata dia, dana proyek normalisasi sebesar Rp40 miliar berpeluang tidak akan menghasilkan 5 kilometer.
Sesuai perencanaan, kegiatan pengerukan sedimentasi Sungai Juwana dengan anggaran Rp40 miliar bakal dikerjakan mulai dari bawah jembatan Jalan Pantura ke arah muara.
Calon lokasi pengerukan sedimentasi sungai di sepanjang 5 kilometer, katanya, terdapat lebih ratusan kapal parkir serta ratusan unit kapal yang mangkrak.
Pada 1978, katanya, pemilik kapal yang membiarkan kapalnya mangkrak di tepi sungai akan didenda oleh Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP).
"Untuk saat ini, tidak mengetahui apakah hal itu masih diberlakukan atau tidak. Setiap kapal rusak dibiarkan mangkrak," ujarnya.
Selain kapal mangkrak yang masih terlihat, dia menduga, banyak pula kapal yang sudah tenggelam.
Ia berharap semua pihak peduli dan terlibat dalam penataan Sungai Juwana.
"Jika hanya mengandalkan pemerintah, jangan berharap penataan Sungai Juwana bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Selain mengakibatkan pendangkalan sungai dan berpotensi menghambat proyek normalisasi, kapal-kapal yang mangkrak tersebut juga mengganggu perjalanan nelayan tradisional.
"Terkadang nelayan tradisional hampir tidak bisa melaut, terutama saat banyak kapal nelayan yang parkir di Sungai Juwana," tambah Jumadi nelayan setempat.
Berita Terkait
61 persen jamaah calon haji telah periksa kesehatan
Minggu, 4 Februari 2024 8:00 Wib
AALCO Ke-61 di Indonesia bakal bahas isu hukum kepentingan Asia dan Afrika
Kamis, 28 September 2023 19:30 Wib
Penyelamatan 61 kitab kuno koleksi MAJT mulai dikerjakan
Rabu, 6 September 2023 11:07 Wib
Pemkot Tegal sukses pangkas luas kawasan kumuh 85,61 hektare
Senin, 5 Juni 2023 17:41 Wib
Perbaiki 12 ruas jalan, Pemkot Pekalongan anggarkan Rp18,61 miliar
Rabu, 1 Maret 2023 6:00 Wib
Ekspor Kabuapten Batang capai 50,61 juta dolar AS pada 2022
Senin, 2 Januari 2023 15:55 Wib
Penyerapan APBD Kudus 2022 baru mencapai 61,87 persen
Rabu, 30 November 2022 13:14 Wib
HUT ke-26, jaringan 4G XL Axiata layani 61 ribu desa/kelurahan
Selasa, 11 Oktober 2022 20:28 Wib