Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat wilayah tersebut pada bulan Februari mengalami deflasi sebesar 0,3 persen.
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Jumat, mengatakan deflasi terjadi di enam kota yang menjadi daerah di sruvei biaya hidupnya.
"Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal yang mencapai 0,44 persen," katanya.
Penyebab utama terjadinya deflasi, kata dia, dipengaruhi oleh turunnya harga bawang merah serta tiket pesawat.
Ia menyebut penurunan harga avtur berdampak pada penurunan harga tiket pesawat oleh sejumlah maskapai pada Februari.
Adapun penurunan harga bawang merah, lanjut dia, paling berdampak pada Kota Tegal yang merupakan daerah yang berada di sekitar sentra komoditas tersebut.
Sementara untuk nilai tukar petani di Jawa Tengah selama Februari 2019, BPS mencatat terjadinya penurunan sebesar 1,06 persen di banding bulan sebelumnya, dari 103,77 menjadi 102,67.
Menurut Sentot, penurunan tersebut terjadi akibat perubahan indeks harga yang diterima petani lebih rendah jika dibanding indeks harga yang harus dibayarkan.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi penurunan tersebut antara lain tanaman pangan, hortikultura dan perikanan.
Berita Terkait
Nilai tukar petani secara nasional naik 2,28 persen
Senin, 4 Maret 2024 18:18 Wib
BPS: Inflasi Jateng di Februari 2024 capai 0,57 persen
Sabtu, 2 Maret 2024 7:26 Wib
BPS Purbalingga ingatkan pentingnya publikasi daerah dalam angka
Jumat, 16 Februari 2024 9:03 Wib
BPS: Kenaikan harga beras akibat faktor cuaca dan akses infrastruktur
Kamis, 1 Februari 2024 13:43 Wib
BPS Kudus gelar diseminasihasil Sensus Pertanian 2023
Selasa, 12 Desember 2023 16:37 Wib
BPS harapkan data ST2023 bantu pemda susun rencana pembangunan
Selasa, 5 Desember 2023 15:57 Wib
Unit usaha pertanian perorangan di Jateng turun 13,25 persen
Senin, 4 Desember 2023 22:23 Wib
BPS: Indeks Pembangunan Manusia Jawa Tengah naik 0,81 persen
Jumat, 1 Desember 2023 16:25 Wib