Semarang (Antaranews Jateng) - PT Indonesia Power saat ini tengah membangun pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Blok 3 Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah yang akan menghasilkan listrik 779 MW dengan nilai investasi Rp5,8 triliun.
"Targetnya bisa beroperasi pada Oktober 2020 dan progresnya hingga saat ini masih tahap awal, baru mencapai 10 persen," kata Manager Operasi PT Indonesia Power Doni Bakar di Semarang, Kamis.
Pembangunan pembangkit listrik tersebut, lanjut Doni, dikerjakan oleh konsorsium General Electric (GE), Marubeni Corporation, dan PT Hutama Karya (HK) sebagai kontraktor engineering, procurement, and construction (EPC).
Lokasi pembangkit yang berada di lingkungan atau lahan pembangkit yang sudah ada, menjadikan tidak ada kendala (terkait perizinan maupun pembebasan lahan).
Site Manager Unit Project PT Indonesia Power Amin Muntoha menambahkan proyek tersebut akan menjadi pembangkit pertama yang paling efisien se-Indonesia karena energi yang diubah menjadi listrik lebih besar (sebanyak 62 persen, sementara pada umumnya hanya 45 sampai 50 persen).
Pada pembangkit Blok 3, lanjut Amin, berbeda dengan pembangkit yang yang sudah ada (Blok 1 dan Blok 2, yang masing-masing berkapasitas 450 MW) karena teknologi yang digunakan lebih baru yakni teknologi turbin gas HA terbaru milik GE.
Doni menambahkan secara subsistem Jateng-DIY, kebutuhan listrik saat ini mencapai 4.000 MW dan pembangkit yang ada (Blok 1 dan Blok 2 dengan 900 MW) telah berkontribusi 20 persen, sementara jika subsistem Jawa Bali berkontribusi 5 persen.
Terkait lokasi yang berada di Tambaklorok yang sering terjadi rob dan penurunan tanah, Doni menegaskan bahwa PT Indonesia Power telah melakukan berbagai upaya di antaranya dengan membangun drainase, rumah pompa, penghijauan di kawasan pembangkit Tambaklorok.
"PT Indonesia Power di tahun 2013, 2015, 2016, dan 2017 berhasil mendapatkan Proper Hijau karena sudah memenuhi minimal aturan yang ditetapkan pemerintah," katanya.