Wagub Jateng: Rembang cocok untuk industri rokok
Rembang (Antaranews Jateng) - Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, memiliki daya tarik investasi di bidang rokok karena saat ini menjadi salah satu daerah penghasil tembakau yang merupakan bahan baku pembuatan sigaret.
"Sebelumnya, sudah ada perusahaan rokok yang hendak berinvestasi di Kabupaten Rembang. Tentunya, perlu ditawarkan kembali untuk berinvestasi di Rembang," kata Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen ditemui di sela-sela pembukaan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Regular ke-103 Kodim 0720/Rembang di Lapangan Desa Pasedan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Senin.
Menurut dia, komoditas tembakau yang dihasilkan oleh petani Rembang perlu didorong lagi agar makin berkembang dengan baik.
Sementara itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengungkapkan bahwa petani tembakau saat ini memang merasakan keuntungan setelah menanam tanaman tembakau dibandingkan sebelumnya menanam komoditas lain.
Kerja sama yang terjalin antara petani tembakau dengan perusahaan yang menjadi penyuplai bahan baku untuk membuat rokok, kata dia, memang menguntungkan.
Oleh karena itu, katanya, kerja sama tersebut perlu didorong berlangsung terus dan jangan sampai terputus.
"Harapannya kerja sama yang terjalin tersebut tidak ada pihak yang dirugikan karena sebagai mitra," ujarnya.
Program TMMD di Desa Pasedan, diharapkan mampu mendongkrak semangat masyarakat dalam menggali dan mengelola potensi desanya agar semakin maju dan berkembang.
Selain itu, program TMMD diharapkan konsisten pada program-program pemberdayaan ekonomi rumah tangga, seperti halnya pembinaan usaha ekonomi kerakyatan agar maju dan berdaya saing, serta senantiasa mendorong pemanfaatan tanah pekarangan untuk kemandirian pangan.
Kegiatan TMMD di Desa Pasedan sendiri didukung anggaran sebesar Rp600 juta.
Anggaran sebesar itu, meliputi anggaran untuk kegiatan fisik sebesar Rp525 juta dan selebihnya merupakan anggaran untuk mendukung kegiatna nonfisik.
"Sebelumnya, sudah ada perusahaan rokok yang hendak berinvestasi di Kabupaten Rembang. Tentunya, perlu ditawarkan kembali untuk berinvestasi di Rembang," kata Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen ditemui di sela-sela pembukaan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Regular ke-103 Kodim 0720/Rembang di Lapangan Desa Pasedan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Senin.
Menurut dia, komoditas tembakau yang dihasilkan oleh petani Rembang perlu didorong lagi agar makin berkembang dengan baik.
Sementara itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengungkapkan bahwa petani tembakau saat ini memang merasakan keuntungan setelah menanam tanaman tembakau dibandingkan sebelumnya menanam komoditas lain.
Kerja sama yang terjalin antara petani tembakau dengan perusahaan yang menjadi penyuplai bahan baku untuk membuat rokok, kata dia, memang menguntungkan.
Oleh karena itu, katanya, kerja sama tersebut perlu didorong berlangsung terus dan jangan sampai terputus.
"Harapannya kerja sama yang terjalin tersebut tidak ada pihak yang dirugikan karena sebagai mitra," ujarnya.
Program TMMD di Desa Pasedan, diharapkan mampu mendongkrak semangat masyarakat dalam menggali dan mengelola potensi desanya agar semakin maju dan berkembang.
Selain itu, program TMMD diharapkan konsisten pada program-program pemberdayaan ekonomi rumah tangga, seperti halnya pembinaan usaha ekonomi kerakyatan agar maju dan berdaya saing, serta senantiasa mendorong pemanfaatan tanah pekarangan untuk kemandirian pangan.
Kegiatan TMMD di Desa Pasedan sendiri didukung anggaran sebesar Rp600 juta.
Anggaran sebesar itu, meliputi anggaran untuk kegiatan fisik sebesar Rp525 juta dan selebihnya merupakan anggaran untuk mendukung kegiatna nonfisik.