Temanggung (Antaranews Jateng) - Pelaku usaha dan rumah tangga mampu di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diminta tidak lagi menggunakan elpiji 3 kilogram karena produk bersubsidi ini hanya untuk keluarga miskin dan usaha mikro.
Kabag Perekonomian Pemkab Temanggung Sunardi di Temanggung, Sabtu, mengatakan keresahan masyarakat terkait ketersediaan elpiji 3 kilogram biasanya terjadi pada Hari Raya Idul Fitri dan Tahun Baru serta pada masa panen tembakau karena pemakaian elpiji bersubsidi meningkat.
Ia mengimbau pelaku usaha yang bukan termasuk usaha mikro dan bagi rumah tangga mampu supaya beralih ke elpiji nonsubsidi tabung ukuran 5,5 kilogram atau 12 kilogram.
Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk menggunakan elpiji nonsubsidi tersebut akan membantu masyarakat yang berhak menggunakan elpiji tabung 3 kilogram agar tidak resah akan isu kelangkaan yang sebenarnya karena pemakaian yang meningkat.
"Bagi masyarakat yang akan menukar tabung subsidi 3 kilogram menjadi tabung elpiji nonsubsidi 5,5 kilogram, silakan menukarkan ke pangkalan atau agen terdekat," katanya.
Ia menuturkan elpiji 3 kilogram di Kabupaten Temanggung didistribusikan oleh delapan agen dan 470 pangkalan dan ratusan pengecer. Kewenangan pemerintah kabupaten hanya mengawasi sampai dengan titik pangkalan saja.
Sunardi menyebutkan alokasi elpiji 3 kilogram di Kabupaten Temanggung pada 2018 sebanyak 6.783.000 tabung. Kemudian Pertamina melakukan penambahan alokasi sehingga total menjadi 6.921.805 tabung.
Ia menyampaikan hingga bulan September 2018 Pertamina telah mendistribusikan sebanyak 5.134.840 tabung sehingga sisa kuota yang akan didistribusikan bulan Oktober, November, dan Desember 2018 sebanyak 1.786.965 tabung.
Penyaluran elpiji bersubsi untuk tiga bulan terakhir 2018 dengan rincian bulan Oktober 22.580 tabung per hari, November 22.640 tabung per hari, dan bulan Desember 2018 sebanyak 22.640 tabubg per hari.