Purwokerto (Antaranews Jateng) - Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Banyumas akan berusaha maksimal untuk memenangkan pasangan Joko Widodo/Ma'ruf Amin (Jokowi/Ma'ruf) dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019, kata Ketua DPC PDIP Banyumas Budhi Setiawan.
"Kami tadi malam (Selasa malam, red.) telah membentuk Tim Pemenangan Pasangan Jokowi/Ma'ruf dengan mengundang seluruh partai pengusung karena hari ini sudah harus disetorkan.
Kebetulan saya ditunjuk sebagai ketuanya, sedangkan sekretaris dari Partai Golkar dan bendahara dari PKB, sedangkan divisi-divisi dan ke bawahnya akan kami mantapkan hari ini," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya bersama partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan pasangan Jokowi/Ma'ruf di Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, seluruh parpol pengusung yang ada di Kabupaten Banyumas sudah sepakat akan melakukan upaya untuk pemenangan pasangan Jokowi/Ma'ruf di samping masing-masing individu juga berupaya memenangkan dirinya sendiri dalam Pemilu Legislatif 2019.
"Target kami, pasangan Jokowi/Ma'ruf menang 70 persen di Banyumas," kata mantan Wakil Bupati Banyumas itu.
Sementara untuk perolehan suara PDIP Banyumas dalam Pemilu Legislatif 2019, kata dia, pihaknya menargetkan sebanyak 40 persen atau sekitar 20-21 kursi di DPRD Kabupaten Banyumas.
Disinggung mengenai kasus dugaan suap yang melibatkan Ketua DPC PDIP Kabupaten Purbalingga yang juga Bupati (nonaktif) Purbalingga Tasdi, dia memastikan hal-hal yang berbau korupsi tidak akan terjadi di Kabupaten Banyumas.
Dalam hal ini, Bupati (nonaktif) Purbalingga Tasdi saat saat diperiksa sebagai saksi untuk empat terdakwa kasus suap dalam proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Purbalingga pada 2017-2018, di Pengadilan Tipikor Semarang, Senin (17/9), mengaku uang suap yang diterimanya diperuntukkan bagi kebutuhan PDIP.
"Kalau kebijakan Mas Tasdi, saya tahu, cuma yang jelas Banyumas tidak melakukan hal-hal yang berbau korupsi. Kalau anggap saja (kasus tersebut) menjadi 'bola liar' (isu dalam kampanye, red.), seperti di Malang semuanya sama saja. Saya rasa semua orang politik paham untuk hal-hal seperti ini, karena itu tergantung oknumnya, tidak harus partainya," kata Budhi.
Menurut dia, masih banyak orang partai yang berpikiran jernih, bersih, dan jujur sehingga masyarakat jangan terpaku oleh kader partai politik yang melakukan tindak pidana korupsi.
"Saya bisa membuktikan nanti bahwa masih banyak kader partai politik yang berpikiran jernih, bersih, dan jujur," tegasnya.
Berita Terkait
Teguh Prakosa ikuti arahan partai soal Pilwalkot Surakarta
Kamis, 28 Maret 2024 8:54 Wib
FX Rudy minta simpatisan PDIP di Solo tetap kondusif
Rabu, 14 Februari 2024 20:00 Wib
PDIP siaga penuh selama masa tenang, kata Bambang Pacul
Minggu, 11 Februari 2024 7:14 Wib
Kekuatan PDIP di Pilkada Semarang 2024 masih dominan
Sabtu, 20 Januari 2024 4:15 Wib
PDIP Semarang tegaskan tetap solid dukung Ganjar - Mahfud
Rabu, 17 Januari 2024 22:37 Wib
Puluhan kader-simpatisan PDIP deklarasi dukung Prabowo-Gibran
Senin, 15 Januari 2024 0:10 Wib
PDIP Banyumas laporkan keributan konser Sahabat Ganjar ke polisi
Sabtu, 13 Januari 2024 20:40 Wib
Ganjar pahami ketidakhadiran Presiden Jokowi di HUT ke-51 PDI Perjuangan
Selasa, 9 Januari 2024 15:38 Wib