Presiden: Indonesia harus optimistis hadapi Revolusi Industri 4.0
Jakarta (Antaranews Jateng) - Presiden Joko Widodo menyinggung pentingnya penguasaan teknologi mutakhir, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang kini terus berkembang di dunia.
"Kita harus bisa bicara tentang artificial intelligence, internet of things, dan berbagai kemajuan teknologi yang hampir setiap detik selalu muncul yang baru," kata Presiden dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-73 RI pada sidang bersama DPR dan DPD di Gedung MPR, Jakarta, Kamis.
Presiden mengengingatkan bahwa Indonesia harus cepat beradaptasi, tidak boleh tertinggal dari negara-negara lain yang sedang berlomba, sedang adu kecepatan, untuk membenahi negaranya masing-masing di era digital dan perubahan peradaban manusia dewasa ini.
Menurut Presiden, perubahan peradaban manusia itu harus dihadapi dengan optimismisme, bukan pesimisme dan kekhawatiran yang berlebih. Indonesia juga harus optimistis dan yakin bahwa modal sosial dan energi kebangsaan yang dimiliki kuat untuk melompat ke depan.
Presiden mencontohkan empat santri muda dari Indonesia telah memenangkan kontes Robotic Games tingkat dunia di akhir tahun lalu sebagai bukti bahwa Indonesia tidak perlu takut dengan Revolusi Industri 4.0 dan tidak perlu khawatir terhadap masa depan.
Untuk itu, menurut Presiden, perkembangan yang ada harus dimanfaatkan untuk membawa Indonesia semakin maju.
"Kita harus gesit dan cepat memanfaatkan kesempatan yang ada di depan mata karena rumus yang berlaku sekarang bukan lagi yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat mengalahkan yang lambat," katanya.
Indonesia, menurut Presiden, tidak perlu gentar tapi harus percaya diri. Begitu pula tidak perlu meragukan kemampuan bangsa sendiri.
"Karena sejatinya, kemampuan dan reputasi Indonesia sudah diakui di tingkat dunia," katanya.
"Kita harus bisa bicara tentang artificial intelligence, internet of things, dan berbagai kemajuan teknologi yang hampir setiap detik selalu muncul yang baru," kata Presiden dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-73 RI pada sidang bersama DPR dan DPD di Gedung MPR, Jakarta, Kamis.
Presiden mengengingatkan bahwa Indonesia harus cepat beradaptasi, tidak boleh tertinggal dari negara-negara lain yang sedang berlomba, sedang adu kecepatan, untuk membenahi negaranya masing-masing di era digital dan perubahan peradaban manusia dewasa ini.
Menurut Presiden, perubahan peradaban manusia itu harus dihadapi dengan optimismisme, bukan pesimisme dan kekhawatiran yang berlebih. Indonesia juga harus optimistis dan yakin bahwa modal sosial dan energi kebangsaan yang dimiliki kuat untuk melompat ke depan.
Presiden mencontohkan empat santri muda dari Indonesia telah memenangkan kontes Robotic Games tingkat dunia di akhir tahun lalu sebagai bukti bahwa Indonesia tidak perlu takut dengan Revolusi Industri 4.0 dan tidak perlu khawatir terhadap masa depan.
Untuk itu, menurut Presiden, perkembangan yang ada harus dimanfaatkan untuk membawa Indonesia semakin maju.
"Kita harus gesit dan cepat memanfaatkan kesempatan yang ada di depan mata karena rumus yang berlaku sekarang bukan lagi yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat mengalahkan yang lambat," katanya.
Indonesia, menurut Presiden, tidak perlu gentar tapi harus percaya diri. Begitu pula tidak perlu meragukan kemampuan bangsa sendiri.
"Karena sejatinya, kemampuan dan reputasi Indonesia sudah diakui di tingkat dunia," katanya.