Volume serapan beras Bulog mengalami penurunan
Solo (Antaranews Jateng) - Volume serapan beras oleh Perum Bulog Subdivre III Surakarta mengalami penurunan seiring dengan masuknya musim tanam ketiga di tahun ini.
"Saat ini serapannya hanya di kisaran 400-500 ton/hari, kalau saat puncak serapan bisa sampai 1.500 ton/hari," kata Staf Analisa Pasar Perum Bulog Subdivre III Surakarta Agus Purwanto di Solo, Rabu.
Ia mengatakan dengan penyerapan tersebut saat ini stok beras di Perum Bulog Subdivre III Surakarta mencapai sekitar 30.000 ton yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga tujuh bulan ke depan.
"Untuk penyerapan saat ini hanya kami lakukan pada beras kualitas medium dengan harga Rp8.030/kg," katanya.
Ia mengatakan untuk penyerapan pada saat ini merupakan hasil panen musim tanam kedua tahun 2018. Menurut dia, masih banyak petani yang menyimpan hasil panennya untuk kemudian dijual ke gudang Bulog secara bertahap.
"Biasanya petani punya tempat penyimpanan sendiri, untuk kemudian dipasok ke gudang Bulog," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, dari target serapan pada tahun 2018 sebesar 90.000 ton, sampai saat ini realisasi serapan sudah sampai 70 persen. Ia mengatakan target serapan beras oleh Perum Bulog Subdivre III Surakarta pada tahun ini sama dengan realisasi serapan tahun lalu.
"Harapannya musim kemarau saat ini tidak terlalu berpengaruh pada serapan untuk hasil panen musim tanam ketiga. Meski demikian, dari pantauan kami di Sragen beberapa waktu lalu kondisi tanaman tidak terlalu bagus, seperti terserang hama," katanya.
Terkait hal itu, ia berharap agar instansi terkait bisa mengantisipasinya sehingga tidak berdampak buruk pada serapan beras ke depan.