Jakarta, ANTARA JATENG - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (Federal Bureau of Investigation/FBI)
melakukan penyelidikan guna mencari tahu apakah Uber Technologies Inc
secara ilegal menggunakan perangkat lunak untuk mengganggu pesaingnya
menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Jumat.
Penyelidikan
fokus pada satu program Uber, yang secara internal dikenal sebagai
"Hell" (neraka), yang dapat melacak pengemudi yang bekerja untuk pesaing
mereka, Lyft Inc, kata WSJ mengutip orang-orang yang dekat dengan
penyelidikan itu.
Di bawah program yang sudah tidak dilanjutkan
sejak tahun lalu itu Uber membuat akun palsu pelanggan Lyft untuk
mencari tumpangan, memungkinkannya melacak pengemudi Lyft terdekat
beserta tarif mereka menurut laporan WSJ.
Program tersebut juga
memungkinkan Uber memperoleh data para pengemudi yang bekerja pada kedua
layanan dan membujuk pengemudi untuk meninggalkan Lyft dengan
iming-iming insentif tunai, tambah WSJ.
Pertanyaan kunci para
penyelidik adalah apakah program itu meliputi akses komputer secara
tidak sah menurut laporan surat kabar itu.
Uber tidak segera bisa dihubungi untuk dimintai tanggapan mengenai laporan tersebut.
Menurut WSJ, penyelidikan itu sekarang ditangani oleh FBI New York dan kantor kejaksaan Manhattan, Amerika Serikat.
Uber
sudah bergelut dengan berbagai masalah legal dan investigasi ini
berlangsung beberapa hari setelah perusahaan mengumumkan CEO baru
mereka, mantan bos Expedia Inc, Dara Khosrowshahi, demikian menurut
siaran kantor berita Reuters.
Berita Terkait
Peretas tembus sistem e-mail FBI, ancam serangan siber
Minggu, 14 November 2021 12:21 Wib
Keluarga korban 11 September desak penyelidikan bukti FBI yang "hilang"
Jumat, 3 September 2021 9:49 Wib
FBI peringatkan protes bersenjata jelang pelantikan Presiden AS
Selasa, 12 Januari 2021 8:27 Wib
Eks mata-mata CIA ditangkap, bocorkan rahasia ke China
Selasa, 18 Agustus 2020 10:39 Wib
FBI bakal bantu penyelidikan ledakan Beirut
Sabtu, 15 Agustus 2020 9:47 Wib
Ungkap kasus Equanimity, FBI ganjar penghargaan Irjen Agung Setya
Jumat, 5 Juli 2019 16:35 Wib
Menantu Trump Diperiksa FBI dalam Kasus Rusia
Sabtu, 27 Mei 2017 16:22 Wib
FBI Tunjuk Mueller Selidiki Intervensi Rusia, Trump Meradang
Jumat, 19 Mei 2017 10:17 Wib