Jakarta, ANTARA JATENG - Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan yang
dilakukan kelompok Saracen adalahkejahatan serius yag harus ditindak
tegas karena konten kebencian itu menciptakan dampak luas yang bahkan
bisa mengarah kepada genosida (pembasmian etnis).
"Pekerjaan
kelompok Saracen merupakan kejahatan serius karena implikasi yang
ditimbulkan dari konten kebencian adalah ketegangan sosial, konflik,
diskriminasi, xenophobia dan kekerasan. Bahkan pertemuan kelompok
ini dengan para avonturir politik yang berkeliaran di republik ini,
jika dibiarkan, bisa mengarah kepada genosida," kata Ketua Setara
Institute Hendardi di Jakarta, Senin.
Hendardi menjelaskan
pengungkapan sindikat penyedia jasa konten kebencian Saracen oleh
Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal Polri mengafirmasi
bahwa meningkatnya turbulensi kebencian atas sesama dalam dinamika
sosial politik setahun terakhir ini adalah by design (dirancang).
"Situasi
sosial yang rentan, kelompok intoleran yang eksis dan berpengaruh,
hasrat berkuasa dengan menggunakan segala cara, membuat kelompok Saracen
mendapatkan ceruk pasar yang luas," kata Hendardi.
Hendardi
mengharapkan, keberhasilan Direktorat Siber yang dibentuk pada Maret
2017, dapat mengurangi dan terus mencegah konten-konten kebencian di
masa depan.
"Pencegahan konten kebencian bukan hanya untuk
mendukung pelaksanaan agenda-agenda politik elektoral pada musim Pilkada
2018 dan Pilpres 2019, tetapi yang utama ditujukan untuk pencegahan
kebencian, diskriminasi dan kekerasan," kata Hendardi.
Meskipun
demikian, tambah Hendardi, pengungkapan Saracen hanya salah satu cara
yang diharapkan memulihkan ruang publik yang lebih toleran.
"Hal
utama lain yang harus dilakukan adalah menghadirkan teladan elite,
membangun kebijakan yang kondusif bagi promosi toleransi dan
keberagaman, serta penegakan hukum yang adil atas setiap praktik
intoleransi, diskriminasi, dan kekerasan yang berpusat pada kebencian
atas dasar apapun," kata dia.
Berita Terkait
Hendardi sebut KPK ke depan lebih berorientasi pencegahan
Senin, 9 September 2019 17:22 Wib
TGPF Novel ungkap Iriawan telah dimintai keterangan
Kamis, 11 Juli 2019 16:19 Wib
Setara Institute: Ada "penumpang gelap" Pemilu
Selasa, 14 Mei 2019 15:19 Wib
Hendardi Desak Presiden Jokowi Selamatkan KPK
Kamis, 7 September 2017 14:08 Wib
Hendardi: Novel Memiliki Hak Mendapat Perlindungan dari Negara
Selasa, 11 April 2017 16:01 Wib
Hendardi Sayangkan Keterlambatan Istana Tanggapi Pengakuan Freddy Budiman
Senin, 1 Agustus 2016 13:18 Wib
Novanto dan Golkar Bukanlah Teladan dalam Berpolitik, Kata Hendardi
Jumat, 18 Desember 2015 15:20 Wib
Hendardi: Pertemuan dengan Teten tidak Bahas Masalah Serius
Senin, 14 September 2015 15:51 Wib