Kupang, ANTARA JATENG - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk segera membenahi blank spot dan low signal di lintasan Pulau Flores yang dilalui para peserta Tour de Flores (TdF) dan Tour de Timor (TdT).
Selain di lintasan TdF-TdT, pembenahan jaringan internet ini juga perlu dilakukan pada daerah-daerah pariwisata yang berada di sepanjang jalur yang dilalui peserta TdF-TdT, kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi NTT, Stefanus Ratoe Odjoe kepada Antara di Kupang, Sabtu.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan dukungan Kominfo, terutama yang berkaitan dengan masalah komunikasi dalam kegiatan TdF dan Tour de Timor TdT yang sudah menjadi agenda rutin Pariwisata NTT.
"Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi NTT memberikan dukungan penuh sesuai tugas pokok dan fungsinya. Salah satu bentuk dukungan adalah melakukan survei daerah blank spot (tanpa sinyal) dan low signal (sinyal lemah) di daerah jalur lintasan TdF dan TdT serta lokasi wisata," katanya.
Hasil survei tersebut sudah dikirim ke Kementerian Kominfo RI melalui unit BP3TI (Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika), untuk dikaji dan ditindaklanjuti.
Dia berharap, hasil survei blank spot dan low signal ini bisa digunakan untuk segera membangun BTS di sepanjang jalan yang dilintasi peserta TdF maupun TdT.
"Jadi kami usulkan agar di sepanjang area lintasan TdF maupun TdT serta objek wisata, harus bisa dibangun BTS," katanya.
Jika masalah ini diatasi, masyarakat dan terutama para peserta TdF dan TdT dapat melaporkan atau berkomunikasi dengan negaranya masing-masing.
"Jadi semacam tol komunikasi dan informasi bagi peserta Tour de Flores dan Tour de Timor," demikian Stefanus Ratoe Oedjoe.
Mengenai realisasi, dia mengatakan, hasil survei baru diusulkan ke Kementerian Kominfo sehingga realisasinya bisa pada akhir tahun ini atau paling lambat tahun 2018 mendatang.