Penyakit Cacingan, FKH UGM Periksa Kuda Di Temanggung
Temanggung, ANTARA JATENG - Tim Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta melakukan pemeriksaan gratis terhadap kuda-kuda yang digunakan untuk menarik dokar/andong di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu.
Pemeriksaan kuda dilakukan di tiga lokasi, yakni di pangkalan Pasar Kliwon Temanggung, Pasar Parakan, dan Pasar Ngadirejo.
Dokter Hewan Dwi Cahyo Budi Setyawan dari Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM mengatakan pemeriksaan kuda di Kabupaten Temanggung ini merupakan salah satu bentuk pengabdian Fakultas Kedokteran Hewan kepada masyarakat.
Selain pemeriksaan kesehatan kuda, katanya pihaknya juga melakukan kegiatan lain, yakni edukasi atau pembelajaran terhadap seluruh kusir serta pemberian obat cacing.
Menurut dia selama ini para pemilik kuda luput dari perhatian sehingga hewan yang mereka gunakan untuk menarik dokar/andong ini juga kurang mendapat perhatian.
Ia menuturkan dalam pemeriksaan kali ini hasilnya banyak kuda yang mengidap penyakit cacingan. Penyebab utama munculnya penyakit cacingan karena faktor kondisi tanah di Indonesia yang didominasi oleh iklim tropis.
"Jika tidak segera diobati, penyakit cacingan dapat menyebabkan berbagai gangguan mulai turunnya berat badan hingga kelesuan fisik kuda yang dapat menurunkan perfoma kuda." katanya.
Dampak paling buruk, katanya terjadi serangan diare yang memicu dehidrasi. Inilah yang dapat menyebabkan kematian pada kuda. Sedangkan, untuk kuda yang tengah bunting, penyakit cacingan dapat mengakibatkan abortus atau keguguran.
Pemeriksaan seperti ini, katanya pernah dilakukan di Tawangmangu, Malioboro, Pantai Parangtritis yang terdapat banyak kuda untuk menarik dokar," katanya.
Seorang kusir di Pasar Kliwon Temanggung, Nur Yahya (28) menuturkan pihaknya sangat terbantu dengan adanya pemeriksaan dan sosialisasi kesehatan hewan gratis dari UGM pagi ini.
"Kalau terserang penyakit cacingan biasanya kuda menjadi semakin kurus. Oleh karena itu, dengan pemeriksaan dan pemberian obat gratis ini kami berharap agar kuda yang kami gunakan untuk menarik andong semakin sehat sehingga bisa terus membantu mencari rizki," katanya.
Pemeriksaan kuda dilakukan di tiga lokasi, yakni di pangkalan Pasar Kliwon Temanggung, Pasar Parakan, dan Pasar Ngadirejo.
Dokter Hewan Dwi Cahyo Budi Setyawan dari Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM mengatakan pemeriksaan kuda di Kabupaten Temanggung ini merupakan salah satu bentuk pengabdian Fakultas Kedokteran Hewan kepada masyarakat.
Selain pemeriksaan kesehatan kuda, katanya pihaknya juga melakukan kegiatan lain, yakni edukasi atau pembelajaran terhadap seluruh kusir serta pemberian obat cacing.
Menurut dia selama ini para pemilik kuda luput dari perhatian sehingga hewan yang mereka gunakan untuk menarik dokar/andong ini juga kurang mendapat perhatian.
Ia menuturkan dalam pemeriksaan kali ini hasilnya banyak kuda yang mengidap penyakit cacingan. Penyebab utama munculnya penyakit cacingan karena faktor kondisi tanah di Indonesia yang didominasi oleh iklim tropis.
"Jika tidak segera diobati, penyakit cacingan dapat menyebabkan berbagai gangguan mulai turunnya berat badan hingga kelesuan fisik kuda yang dapat menurunkan perfoma kuda." katanya.
Dampak paling buruk, katanya terjadi serangan diare yang memicu dehidrasi. Inilah yang dapat menyebabkan kematian pada kuda. Sedangkan, untuk kuda yang tengah bunting, penyakit cacingan dapat mengakibatkan abortus atau keguguran.
Pemeriksaan seperti ini, katanya pernah dilakukan di Tawangmangu, Malioboro, Pantai Parangtritis yang terdapat banyak kuda untuk menarik dokar," katanya.
Seorang kusir di Pasar Kliwon Temanggung, Nur Yahya (28) menuturkan pihaknya sangat terbantu dengan adanya pemeriksaan dan sosialisasi kesehatan hewan gratis dari UGM pagi ini.
"Kalau terserang penyakit cacingan biasanya kuda menjadi semakin kurus. Oleh karena itu, dengan pemeriksaan dan pemberian obat gratis ini kami berharap agar kuda yang kami gunakan untuk menarik andong semakin sehat sehingga bisa terus membantu mencari rizki," katanya.