Berdasarkan pantauan di Wonosobo, Selasa, pohon mangga setinggi 20 meter tersebut batangnya sangat besar, enam orang dewasa bergandengan tangan baru bisa menutup lingkaran luar pohon tersebut.
Kepala Desa Sukoharjo, Samain, mengatakan pohon mangga itu ada di atas Bukit Peteg diperkirakan telah ratusan tahun.
"Berdasarkan cerita turun-temurun, dari sesepuh warga di desa ini telah melihat pohon mangga berukuran besar ini sejak mereka masih kecil," katanya.
Mengingat besar dan tingginya pohon tersebut, perangkat desa setempat mengklaim pohon mangga itu adalah yang terbesar di Indonesia, bahkan mungkin di dunia.
"Sampai saat ini masih tumbuh buah, meski tidak sesering dulu, dan dari segi ukuran, buah mangganya juga tidak sebesar yang dulu," katanya.
Kepala Kantor pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo mengatakan pohon mangga 'raksasa' tersebut berpotensi menarik kunjungan wisatawan ke Sukoharjo.
"Dewasa ini para turis justru gemar dengan objek wisata berbasis alam, sehingga apabila dikemas dengan benar, keberadaan pohon mangga raksasa ini bisa membawa berkah bagi masyarakat, terlebih di sekitarnya sudah terdapat kebun buah-buahan beragam jenis," katanya.
Ia meminta Kades dan para perangkat Desa Sukoharjo agar secepatnya menata kawasan Bukit Peteg tersebut agar bisa menjadi destinasi berupa agrowisata buah.
"Nantinya para pengunjung bisa diberikan kesempatan untuk memetik beragam jenis buah, seperti salak, durian maupun mangga serta menikmati pemandangan dari ketinggian Bukit Peteg," katanya.
Selain potensi berupa kawasan perkebunan buah seluas 87 hektar, katanya, Sukoharjo juga berada di tepian Sungai Serayu.
"Wisatawan bisa juga diajak berarung jeram dengan start di dermaga yang ada di Sukoharjo, sehingga kunjungan mereka akan lebih lengkap lagi," katanya.
Samain bersama para perangkat mengaku sangat antusias mengembangkan beraneka potensi yang ada di Desa Sukoharjo.
"Kami tengah membuat rencana besar, selain mengembangkan kawasan agrowisata petik buah di Peteg, juga mengembangkan pasar tradisional yang sebentar lagi jadi sebagai pusat kerajinan dan oleh-oleh khas Sukoharjo," katanya.
Selain itu, katanya, pihak desa berencana mengembangkan wisata desa meliputi pembangunan dermaga arung jeram serta pembangunan wahana wisata air berupa kolam renang dan taman rekreasi di dekat Balai Desa Sukoharjo.
"Secara bertahap, kami berupaya mewujudkan impian tersebut dan berharap agar Pemerintah Kabupaten Wonosobo juga memberikan support penuh," katanya.