"Kami telah meluncurkan empat roket hingga pertengahan tahun ini," kata Chairman dan CEO Arianespace, Stephane Israel, dalam pernyataannya dari Singapura, Selasa (2/6).
Di ASEAN, Indonesia adalah negara pertama yang menerapkan teknologi ruang angkasa dalam telekomunikasi, yaitu sejak mengoperasikan Satelit Palapa A1 pada dasawarsa '70-an, yang didorong roket Ariane.
Hingga 31 Mei 2015, perusahaan yang bermarkas di Prancis itu telah membantu mengorbitkan satelit IXV pada 11 Februari, Galileo dan FOC M2 pada 27 Maret, Thor 7 dan Sicral 2 pada 24 April, serta Directv 15 dan Sky Mexico 1 pada 27 Mei.
Sisanya masih ada delapan roket yang akan diluncurkan hingga akhir 2015 yakni dari empat peluncur Ariane 5, dua peluncuran Soyuz, dan dua peluncuran Vega.
Menurut Israel, Arianespace merupakan perusahaan peluncur yang memperoleh lebih dari 50 persen pasar satelit komersial dari tahun ke tahun.
Hampir dua pertiga dari jumlah satelit yang dimiliki para operator di wilayah Asia Pasifik diluncurkan rianespace. Setidaknya, Arianespace telah melakukan 71 peluncuran bagi 16 operator selama masa 34 tahun.
"Arianespace saat ini mencatat pesanan senilai lebih dari 4 miliar Euro dari 34 pelanggan," tambahnya.
Arianespace mencatat rekor pada 2014 dengan 11 peluncuran, menggunakan tiga sistem peluncur yang dioperasikan dari Guiana Space Center di Guyana Prancis, Amerika Latin.
Dengan enam peluncuran oleh Ariane 5, empat oleh Soyuz, dan satu oleh Vega, Arianespace telah mengorbitkan total 23 wahana luar angkasa.
Ariane 5 meluncurkan 10 satelit telekomunikasi, bersamaan dengan ATV (Automated Transfer Vehicle) yang kelima dan terakhir, yang dijuluki Georges Lemaitre untuk membawa kargo ke stasiun luar angkasa internasional.
Sedangkan Soyuz dan Vega meluncurkan 12 satelit untuk pemerintahan dan komersial.
Arianespace membukukan pendapatan 2014 sebesar 1,399 miliar euro, meningkat 41 persen dibandingkan pendapatan 2013 yang sejumlah 989 juta euro.
"Kami optimistis dan akan memastikan keberlanjutan kepemimpinan kami di dunia," ujar Israel.
Peran dan porsi bisnis Arianespace dalam bisnis peluncuran wahana ke antariksa mulai mendapat saingan cukup penting dari Rusia (roket Soyuz dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan) dan China (roket Long March).
Selain mereka, India dan Jepang di Asia juga serius dalam peta jalan penguasaan teknologi ruang angkasa mereka.
Berita Terkait
Bidik generasi muda, BSI gelar literasi digital di sejumlah pusat perbelanjaan Jabodetabek
Jumat, 22 November 2024 13:23 Wib
Boyolali terima hibah 200 unit lampu PJU tenaga surya
Selasa, 19 November 2024 15:12 Wib
Temanggung kembangkan pembibitan stek berakar untuk tanaman kopi
Jumat, 15 November 2024 6:00 Wib
Pakar : AI dan "big data" mampu bantu tanggulangi judi "online"
Kamis, 14 November 2024 20:44 Wib
Kemenag Temanggung latih mualaf digital marketing
Rabu, 6 November 2024 20:12 Wib
Wapres Gibran uji coba kereta bertenaga baterai di Stasiun Purwosari
Sabtu, 2 November 2024 13:35 Wib
Dosen UNS riset teknologi pengisian baterai untuk motor listrik
Rabu, 30 Oktober 2024 15:23 Wib
Pemkot Magelang tingkatkan kualitas dan akurasi data
Rabu, 30 Oktober 2024 7:51 Wib