Semarang (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang diundang sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan sosialisasi jalur masuk perguruan tinggi yang diselenggarakan SMA Negeri 7 Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Kegiatan yang bertempat di Auditorium SMA Negeri 7 Semarang ini diikuti oleh sebanyak 360 wali murid kelas XII dan bertujuan memberikan pemahaman yang komprehensif terkait jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri, termasuk Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
UIN Walisongo Semarang diwakili oleh Widi Cahya Adi selaku Tim Admisi memaparkan secara rinci mengenai Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) PTKIN dan Ujian Masuk (UM) PTKIN.
Dalam paparannya, dijelaskan bahwa PTKIN merupakan perguruan tinggi negeri di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia yang saat ini berjumlah sekitar 58 PTKIN dan tersebar di seluruh Indonesia dalam bentuk STAIN, IAIN, dan UIN.
Lebih lanjut disampaikan bahwa UIN Walisongo Semarang sebagai salah satu PTKIN di Jawa Tengah memiliki kekhasan sebagai universitas yang mengintegrasikan ilmu keagamaan dan ilmu umum, seperti sains, sosial, dan teknologi.
Dengan keragaman program studi tersebut, jalur masuk UIN Walisongo juga beragam, di antaranya SNBP dan SNBT untuk program studi umum, serta SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN untuk program studi keagamaan.
Selain itu, UIN Walisongo juga membuka jalur mandiri yang dapat diikuti untuk seluruh program studi.
SPAN-PTKIN merupakan jalur nasional berbasis prestasi akademik yang tanpa tes dan tanpa biaya, menggunakan nilai rapor, serta tidak mewajibkan nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA).
Jalur ini terbuka bagi seluruh siswa kelas XII SLTA tanpa ketentuan eligible. Sementara itu, UM-PTKIN merupakan jalur seleksi berbasis tes menggunakan Sistem Seleksi Elektronik (SSE) yang terbuka bagi lulusan SLTA dalam tiga tahun terakhir.
“Melalui sosialisasi ini, kami ingin memastikan bahwa orang tua dan siswa memperoleh informasi yang benar, utuh, dan mudah dipahami mengenai jalur masuk PTKIN. UIN Walisongo berkomitmen membuka akses pendidikan tinggi negeri yang inklusif, berkualitas, dan berkeadilan,” ujar Widi.
Ia mengatakan selama ini UIN Walisongo berkomitmen untuk mencetak generasi unggul.
“Salah satu alumni yang kita banggakan adalah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu’thi, M.Ed, yang juga pernah menjadi dosen tetap di UIN Walisongo Semarang,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, UIN Walisongo Semarang juga memperkenalkan diri sebagai kampus negeri dengan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan tanpa Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI).
UIN Walisongo menerapkan kurikulum berbasis kesatuan ilmu pengetahuan serta menyediakan berbagai program beasiswa, kegiatan kemahasiswaan, dan fasilitas pembelajaran yang setara dengan perguruan tinggi negeri unggulan lainnya.
Kepala SMA Negeri 7 Semarang Denny Rachmadi, S.Pd., M.Pd., M.Kom., menyampaikan apresiasinya atas kehadiran UIN Walisongo Semarang dan UNDIP dalam kegiatan tersebut.
“Kami berharap melalui sosialisasi ini, para wali murid memperoleh pemahaman yang jelas dan menyeluruh mengenai berbagai jalur masuk perguruan tinggi negeri, sehingga dapat mendampingi putra-putrinya dalam menentukan pilihan studi lanjut yang tepat dan sesuai dengan potensi masing-masing,” katanya.