Magelang (ANTARA) - Kegiatan Disaster Awareness Community Competition (DACC) Ke-3 Tahun 2025 diselenggarakan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang upaya berkelanjutan membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana, kata Ketua PMI Kota Magelang Suryantoro.
“DACC secara harfiah berarti Lomba Komunitas Sadar Bencana, yaitu kegiatan yang mendorong masyarakat memiliki kesadaran akan potensi bencana dan kesiapan menghadapi situasi darurat,” katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Kamis.
Tema DACC Ke-3 Tahun 2025 PMI Kota Magelang, yakni “Kota Magelang Siap dan Tanggap Bencana”. Kegiatan berlangsung di Kompleks Sanden Sport Center (SSC) Kota Magelang, diikuti perwakilan masyarakat dari seluruh kelurahan di Kota Magelang. Setiap tim terdiri atas lima peserta untuk berpartisipasi dalam dua cabang lomba, yakni Lomba Pertolongan Pertama dan Lomba Mitigasi Bencana.
Melalui ajang ini, dia mengharapkan, masyarakat memahami empat pilar penting dalam kesadaran bencana, yaitu memahami risiko, mengetahui langkah mitigasi, kesiapsiagaan, dan respons tepat.
Kegiatan ini, katanya, bukan hanya tentang lomba, akan tetapi juga sarana edukasi dan evaluasi sejauh mana masyarakat memiliki kesiapan dalam menghadapi bencana.
"Harapannya, para kader yang telah dilatih dapat dikukuhkan dalam komunitas SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) dan bersinergi dengan Kelompok Siaga Bencana (KSB) lainnya,” katanya.
Wakil Wali Kota Magelang Sri Harso menilai tema itu relevan dengan kondisi saat ini, di mana kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keselamatan dan ketahanan kota.
“Kota Magelang, meskipun kecil, memiliki potensi bencana yang beragam, mulai dari cuaca ekstrem, kebakaran, hingga ancaman tanah longsor di beberapa wilayah,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap mitigasi bencana dan pertolongan pertama sebagai bentuk kesiapan menghadapi situasi darurat.
Melalui kegiatan itu, katanya, peserta tidak hanya mengasah kemampuan teknis, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong, empati, serta kepedulian antarwarga.
"Inilah wujud nyata dari masyarakat yang tanggap, peduli, dan siap menghadapi situasi darurat dengan bijak dan sigap,” ujarnya.
Ia berharap, kegiatan ini tidak berhenti pada ajang kompetisi tetapi juga kesempatan untuk memperkuat kolaborasi dan kepedulian bersama dalam menghadapi potensi bencana pada masa mendatang.