Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang menambah mesin pompa berkapasitas 1.000 liter per detik untuk mempercepat penyusutan genangan serta mengantisipasi dampak banjir meluas di Ibu Kota Jawa Tengah itu.

"Dalam satu atau dua hari ke depan diharapkan ada tambahan pompa lagi dengan kapasitas 1.000 liter per detik," kata Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng di Semarang, Selasa.

Menurut dia, langkah komprehensif guna mengatasi banjir yang melanda sejumlah wilayah di pesisir utara Semarang terus diupayakan.

Ia menuturkan Kota Semarang tidak bergantung sepenuhnya pada pompa pinjaman dari daerah lain.

Namun dalam situasi tertentu, lanjut dia, dukungan dari kabupaten tetangga seperti Kudus, Jepara, dan Pekalongan menjadi bentuk sinergi antarwilayah dalam menghadapi kondisi darurat.

"Kami memang menerima bantuan dari daerah lain untuk mempercepat penanganan di titik tertentu, tapi Semarang tetap memiliki pompa sendiri," katanya.

Sementara itu, jumlah warga terdampak banjir yang tersebar di sejumlah wilayah masih mencapai sekitar 28.000 jiwa.

Wali Kota memastikan fokus utama pemerintah yakni memastikan aktivitas ekonomi masyarakat bisa segera pulih.

"Dampak paling berat dari banjir yakni aktivitas ekonomi warga yang lumpuh," katanya.

Adapun kerugian ekonomi akibat bencana alam tersebut, kata dia, diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah dalam kurun waktu hampir sepuluh hari.

Kerugian tersebut disebabkan oleh terganggunya distribusi barang, penutupan sekolah, serta kerusakan infrastruktur seperti jalan dan drainase.


Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025