Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah menginformasikan hingga kini sudah ada 19 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang siap menyalurkan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada 56.360 penerima manfaat.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq di Pekalongan, Kamis, mengatakan program Makan Bergizi Gratis ini dapat dirasakan secara optimal oleh siswa maupun kelompok penerima manfaat lainnya.
"Saya minta dipastikan bahwa orang yang membuat dapur MBG ini menunya sesuai, menunya benar-benar bergizi, bukan asal-asalan. Pemerintah bisa mengevaluasi bila dapur MBG tidak sesuai dengan ketentuan," katanya.
Menurut dia, program Makan Bergizi Gratis merupakan amanah dari Presiden RI yang harus disukseskan bersama untuk meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat.
Pemkab, kata dia, menekankan pentingnya pengawasan berkelanjutan, salah satunya melalui dokumentasi menu oleh pihak sekolah.
"Hal ini penting agar benar-benar terpantau setiap hari. Data ini juga akan menjadi bahan laporan ke Kementerian dan Badan Gizi Nasional apabila ada dapur yang tidak sesuai," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan Yulian Akbar mengatakan bahwa kewajiban setiap SPPG harus memiliki Sertifikat Laik Higienis Dan Sanitasi (SLHS) serta pelibatan puskesmas dan usaha kesehatan sekolah dalam pemantauan berkala.
Pemkab Pekalongan, kata dia, juga telah menyiapkan tiga lokasi dapur satuan penyedia pangan gizi di lahan pemerintah, yaitu di Kecamatan Kesesi, Sragi dan Wonopringgo.
"Kami berharap seluruh pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan transparan, terpantau, dan tepat sasaran untuk meningkatkan kesehatan peserta didik," katanya.
Baca juga: Kospin Jasa kucurkan pinjaman dapur gizi Rp200 miliar ke 122 ponpes