Pekalongan (ANTARA) - Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa) menyalurkan pinjaman lunak sekitar Rp200 miliar kepada 122 pondok pesantren di Jawa Tengah, untuk membangun fasilitas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur khusus dalam rangka mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
 

Ketua Umum Kospin Jasa H.M. Andy Arslan Djunaid di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa penyaluran dana ini adalah bentuk kepedulian Kospin Jasa terhadap dunia pesantren dengan memberikan kemudahan pinjaman agar dapat berperan aktif dalam menyukseskan program MBG dari Presiden Prabowo.

"Kospin Jasa memang selama ini peduli dengan pesantren. Dengan adanya kucuran dana ini, kami berharap pesantren bisa dengan mudah merealisasikan program Presiden Prabowo," katanya.

Kesepakatan pembiayaan ini diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Ketua Umum Kospin Jasa HM Andy Arslan Djunaid dengan Ketua Asosiasi Pesantren se-Jawa Tengah KH Yusuf Chudori yang berlangsung di Ponpes Modern Al-Qur'an Buaran, Pekalongan, Rabu (22/10).

KH Yusuf Chudori menyambut baik dukungan finansial dari Kospin Jasa tersebut. 

Pengasuh ponpes yang akrab disapa Gus Yusuf ini menyebutkan bahwa momen Hari Santri 2025 ini terasa luar biasa bagi pesantren di Jawa Tengah.

"Ini adalah kado istimewa berupa pinjaman lunak dari Kospin Jasa. Kami sudah keliling Jawa Tengah tetapi yang langsung menyatakan siap membantu dan mempermudah pembiayaan SPPG pesantren hanya Kospin Jasa," katanya.

Perwakilan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Imadudin mengatakan pemerintah telah meluncurkan skema pembiayaan baru yang dirancang untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

UMKM ini, kata dia, ditargetkan menjadi ujung tombak dalam penyediaan fasilitas program Makan Bergizi Gratis.

"Melalui konsep pembiayaan berbasis pembagian hasil usaha, pemerintah menargetkan UMKM lokal untuk membangun dan mengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia," katanya.

Sementara itu,  Ketua Komite Percepatan Pemberdayaan Masyarakat (KPPM) RI, Badrut Tammam mengatakan  pembangunan dapur SPPG di lingkungan pesantren memiliki dampak ekonomi yang luas dan model ini bisa diperluas ke komunitas komunal lainnya.

"Dengan adanya dapur SPPG, UMKM bisa hidup. Dari pemasok bahan baku, petani, peternak, sampai pedagang kecil—semuanya terlibat dalam rantai ekonomi ini," katanya.


Pewarta : Kutnadi
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2025