Purwokerto (ANTARA) - RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto mengembangkan inovasi digital bernama Regita Appiks atau Reminder Digital Piutang, Optimalkan Penagihan dan Peningkatan Pendapatan RS Margono Soekarjo, guna mempercepat proses penagihan dan meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan rumah sakit.
Saat peluncuran aplikasi Regita Appiks di Aula Direktur RSUD Prof Dr Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa, Project Leader Regita Appiks Rr Deasi Indrayani Affandi SKM mengatakan inovasi tersebut lahir dari kebutuhan untuk menekan tingginya tren piutang rumah sakit yang selama ini masih ditagihkan secara manual.
“Sebelumnya penagihan dilakukan melalui surat fisik yang dikirim lewat jasa ekspedisi maupun perjalanan dinas, sehingga menimbulkan pemborosan biaya. Dengan Regita Appiks, proses itu kini dilakukan secara digital dan terintegrasi," kata Kepala Subbagian Perbendaharaan dan Verifikasi RSMS itu.
Dia mengatakan aplikasi Regita Appiks dibangun dengan teknologi berbasis web dan menggunakan infrastruktur peladen khusus (private server) yang aman.
Menurut dia, sistem tersebut mengintegrasikan data piutang pasien dari administrasi keuangan dengan data rekam medis pasien umum.
“Output-nya berupa surat tagihan digital dan WhatsApp reminder yang secara otomatis dikirim ke nomor penanggung jawab pasien. Fitur ini memastikan setiap tagihan tersampaikan tepat waktu tanpa harus menunggu pengiriman manual," katanya menjelaskan.
Menurut dia, penerapan Regita Appiks juga mendukung implementasi sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) di lingkungan RSUD Margono Soekarjo.
Dia mengharapkan inovasi tersebut tidak hanya meningkatkan pendapatan rumah sakit, juga menjadi model pengelolaan piutang yang bisa diadopsi oleh organisasi perangkat daerah (OPD) lain di Jawa Tengah.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan dan Kerja Sama RSMS dr Veronica Dwi Winahyu menyambut baik hadirnya inovasi tersebut sebagai langkah strategis menuju digitalisasi penuh dalam manajemen rumah sakit.
“Ini adalah untuk menyelesaikan administrasi utamanya. Jadi selama ini memang masih ada beberapa piutang yang belum diselesaikan oleh pasien, dan harapannya dengan digitalisasi penyelesaian piutang ini nanti, Rumah Sakit Margono akan lebih tertib lagi," katanya.