Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menginformasikan bahwa ketersediaan beras yang tersimpan di Perum Bulog masih aman hingga tujuh bulan ke depan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir adanya kekurangan bahan pangan itu.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Wahyu Budi Santosa di Batang, Minggu, mengatakan bahwa ketersediaan beras yang melimpah ini tidak lepas dari masifnya produksi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Bulog Kandeman.

"Oleh karena itu, stok beras di Bulog saya kira masih aman. Insya Allah sampai tujuh bulan ke depan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kekurangan maupun kenaikan harga bahan pokok menjelang akhir tahun ini," katanya.

Ia yang didampingi Pejabat Bidang Analisis Perdagangan Mursiti mengatakan, produksi beras setiap hari bahkan mencapai lima ton sehingga suplai ke pasar bisa tetap lancar dan potensi kenaikan harga bisa ditekan.

"Serapan beras SPHP di pasaran pun sangat baik, sudah mencapai sekitar 700 ton. Ini menunjukkan minat masyarakat terhadap beras SPHP cukup tinggi," katanya.

Pedagang beras Pasar Batang Rohayanah mengatakan, beras stabilisasi pasokan dan harga pangan tetap menjadi pilihan utama pembeli karena harga bahan pangan pokok itu stabil.

Harga beras SPHP di tingkat pedagang pun, kata dia, juga terpantau sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp62.500 per kemasan isi 5 kilogram.

"Alhamdulillah (beras SPHP) laku. Yang SPHP harganya tidak naik, masih utuh tetapi beras yang baru (panen) naik sedikit," katanya.

Baca juga: Bulog Semarang lanjutkan penyerapan gabah petani cegah harga jatuh


Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025