Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyumas, Jateng, memastikan harga beras di Pasar Segamas, Purbalingga, Jawa Tengah, relatif stabil, bahkan cenderung turun dalam beberapa pekan terakhir seiring dengan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
"Dari hasil pemantauan yang kami lakukan kemarin bersama Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Purbalingga, baik Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, maupun Bagian Perekonomian menunjukkan harga beras setara medium berada di kisaran Rp12.500-Rp13.500 per kilogram," kata Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyumas Prawoko Setyo Aji di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.
Ia mengatakan beras SPHP yang disalurkan Bulog banyak tersedia di pedagang dengan harga berkisar Rp11.600-Rp12.000 per kilogram.
Menurut dia, harga tersebut sesuai dengan ketentuan pemerintah, yakni di bawah harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP yang sebesar Rp12.500 per kilogram.
"Beras SPHP memberikan efek cukup signifikan dalam menjaga stabilitas harga di pasaran. Hingga awal September ini, Bulog telah menyalurkan sebanyak 707 ton beras SPHP ke berbagai wilayah Purbalingga," katanya.
Ia mengatakan penyaluran beras SPHP dilakukan tidak hanya melalui pedagang pasar, juga lewat gerakan pangan murah (GPM) yang rutin digelar Pemkab Purbalingga bersama Bulog.
Bahkan, kata dia, distribusi beras SPHP juga didukung TNI dan Polri hingga ke tingkat kecamatan melalui komando rayon militer (koramil) maupun kepolisian sektor (polsek) agar lebih mudah diakses masyarakat.
Menurut dia, tujuan utama penyaluran beras SPHP adalah untuk memastikan masyarakat mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau.
"Kami juga mengingatkan pedagang agar menjual sesuai aturan, yakni maksimal Rp12.500 per kilogram, tidak boleh membuka kemasan, dan setiap konsumen hanya diperbolehkan membeli dua kantong lima kilogram," kata Prawoko.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan DKPP Kabupaten Purbalingga Wahyu Jumartono mengatakan berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan petugas gabungan, ditemukan perbedaan harga penjualan beras SPHP di tingkat pedagang.
"Ada yang menjual Rp58.000 per kemasan lima kilogram, ada pula yang mematok Rp60.000, dan sebagian pedagang menjual hingga Rp62.500. Ini menjadi perhatian serius karena menunjukkan perbedaan harga di lapangan," katanya.
Menurut dia, pemantauan rutin penting dilakukan sebagai tindak lanjut laporan Indeks Perkembangan Harga (IPH) dari Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah.
Dengan demikian, kata dia, pemerintah daerah dapat menyiapkan intervensi kebijakan agar harga tetap terkendali dan sesuai ketentuan.
Selain beras, pemantauan harga juga ditujukan terhadap komoditas lainnya seperti daging ayam ras yang mengalami kenaikan dari sebelumnya berkisar Rp32.000-Rp35.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram yang diperkirakan dipicu oleh meningkatnya permintaan dari konsumen maupun untuk kebutuhan program bantuan sosial, sedangkan harga cabai merah keriting stabil di kisaran Rp38.000 per kilogram.
Baca juga: Realisasi penyerapan gabah Bulog Banyumas capai 99 persen dari target