Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (Forkompinda), tokoh lintas agama, dan tokoh masyarakat mengikuti doa bersama di Wisma Perdamaian, Semarang, Minggu.
"Hari ini tepat manakala doa ini dipanjatkan di Wisma Perdamaian yang mengandung makna bahwa kita akan selalu damai," kata Ahmad Lutfi usai kegiatan "Doa Bersama untuk Bangsa, Jaga Jateng - Jaga Indonesia".
Menurut dia, Jateng adalah pusarnya Indonesia, sehingga doa bersama yang dipanjatkan diharapkan bisa terpancar ke seluruh negeri.
"Karena kekuatan Jawa Tengah modalnya adalah ada kerukunan, ada kebersamaan, ada gotong-royong yang menjadi nafas kita dalam rangka membangun daerah," katanya.
"Kita menjaga Jawa Tengah sama dengan menjaga Indonesia. Dari Jateng, kita pancarkan kedamaian-kedamaian, sehingga terpancar ke seluruh Indonesia karena Jateng menjadi pusarnya Jawa dan pusarnya Indonesia," pungkas Luthfi.
Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jateng Imam Yahya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk terus menjaga kerukunan dan kedamaian.
"Kepada seluruh masyarakat Jateng untuk senantiasa menjaga kerukunan, kedamaian di saat-saat dimana kita sekalian melakukan proses demokrasi," katanya.
Ia menyampaikan dukungan kepada pemerintah dan seluruh aparat negara, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi dalam tugas menjaga keamanan.
"Kami mengharapkan kepada seluruh tokoh agama, kita memperbanyak doa agar upaya yang dilakukan oleh aparat negara berlangsung dengan baik dan seluruh umat di Jateng tetap bersatu padu," katanya.
Turut hadir, antara lain Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Sekretaris Daerah Jateng Sumarno, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Achiruddin Darojat, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ahmad Darodji, dan Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin.
Pada doa bersama itu, masing-masing perwakilan pemuka agama memanjatkan doa secara bergantian, ditutup dengan deklarasi damai oleh pemuda lintas agama.