Solo (ANTARA) - Direktorat Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat (PPM) Badan Gizi Nasional (BGN) memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG).

Terkait hal itu, belum lama ini BGN menggelar sosialisasi kepada para pelaku usaha di Solo untuk sukseskan program MBG. UMKM pangan akan berperan penting sebagai penyedia makanan dengan berkontribusi besar terhadap pola konsumsi dan status gizi masyarakat.

Sosialisasi bersama pelaku usaha masyarakat ini bertempat di Hotel Sahid Jaya Solo, 18-19 Juli 2025. Kegiatan sosialisasi yang dimulai pada pukul 08.00 WIB itu dihadiri para pelaku UMKM yang antusias dengan program MBG. 

Direktorat Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat (PPM) Badan Gizi Nasional menggelar sosialisasi kepada para pelaku usaha dengan dibuka oleh perwakilan Badan Gizi Nasional Rima Nurisa Brahmani, Bintari Rukhmasari, dan praktisi UMKM Muda Gunawan Widarto.

Perwakilan BGN Rima Nurisa Brahmani mengatakan BGN adalah inisiatif strategis pemerintah Indonesia yang bertugas melaksanakan pemenuhan gizi masyarakat Indonesia atau biasa disebut program Makan Bergizi Gratis. 

“Kami fokus pada peningkatan kualitas hidup melalui intervensi yang terstruktur dan berbasis data. Saat ini BGN sudah memilik ribuan mitra dan akan terus bertambah ke depannya di seluruh Indonesia. Untuk mewujudkan itu semua kami sebagai BGN membutuhkan support dari masyarakat Indonesia,” katanya.

Rima juga memaparkan mengenai peranan penting para pelaku usaha dalam mendorong kelancaran program MBG. Kolaborasi menjadi kunci dalam kesuksesan program MBG di semua daerah.

“Pelaku usaha daerah, UMKM, dan masyarakat adalah tiga aspek penting dalam kelancaran program MBG. Maka dari itu, kita harus sama-sama bersinergi untuk memajukan bisnis kita baik UMKM atau usaha lainnya. Mari sama-sama bersinergi untuk mewujudkan program Presiden RI Prabowo Subianto,” katanya.

Lebih lanjut, Bintari Rukhmasari menjelaskan mengenai peran UMKM dalam mendukung gizi masyarakat dari dapur kecil yang berdampak besar. 

“Semua yang akan kita alami atau temui dalam kehidupan sehari-hari adalah berawal atau bermuara dari keluarga kita di rumah. Kalau kita berbicara mengenai keluarga juga harus berbicara terkait apa yang kita makan di rumah masing-masing,” katanya.

Secara garis besar gizi mempengaruhi tiga aspek fundamental dalam kehidupan masyarakat yaitu kesehatan fisik jangka panjang, perkembangan kecerdasan potensi belajar dan produktivitas ekonomi. 

Praktisi UMKM Muda Gunawan Widarto mengatakan UMKM adalah satu elemen penting dalam mendukung program Presiden Prabowo menuju Indonesia Emas 2045. 

“UMKM sendiri menyumbang 40 persen atau Rp9,5 triliun untuk pendapatan negara, tapi muncul pertanyaan kenapa sebagian UMKM itu gagal? Menurut survey 25 persen UMKM di Indonesia dalam dua tahun kebanyakan gagal dalam masa tersebut. Sedangkan 45 persen lainnya bisa bertahan dalam lima tahun. 30 persen sisanya bisa bertahan dalam jangka sepuluh tahun, tapi  dalam jangka panjang selama sepuluh tahun pun belum tentu UMKM tersebut bisa juga mengalami kegagalan,” katanya.

Secara keseluruhan, sosialisasi ini menegaskan program MBG adalah investasi krusial bagi masa depan bangsa yang membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan tata kelola yang profesional untuk mencapai potensi maksimalnya.

BGN berkomitmen penuh untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak guna mewujudkan program MBG sebagai investasi nyata bagi masa depan generasi penerus bangsa.


Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025