Purwokerto (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyumas mulai melakukan persiapan penyaluran bantuan pangan bagi 603.826 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, Jawa Tengah.
Pemimpin Cabang Perum Bulog Banyumas Prawoko Setyo Aji di Purwokerto Kabupaten Banyumas, Rabu, mengatakan proses pengepakan ulang beras tengah berlangsung di gudang sebelum didistribusikan.
"Kami masih dalam proses pengepakan ulang dari kemasan 50 kilogram menjadi 10 kilogram. Ini merupakan bagian dari tahapan persiapan sebelum penyaluran," katanya menegaskan.
Ia mengatakan setiap penerima bantuan akan memperoleh alokasi sebanyak 20 kilogram beras, yang merupakan gabungan dua bulan alokasi, yakni Juni dan Juli, masing-masing 10 kilogram.
Dalam hal ini, kata dia, penyaluran bantuan pangan tersebut direncanakan berlangsung sekaligus pada bulan Juli.
Menurut dia, penyaluran bantuan pangan merupakan bagian dari program pemerintah dalam rangka menjaga daya beli masyarakat serta meringankan beban warga kurang mampu di tengah tekanan inflasi, terutama yang dipicu oleh kenaikan harga beras meskipun kenaikannya belum signifikan.
Dalam hal ini, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menerbitkan surat penugasan kepada Perum Bulog dengan nomor 170/TS.03.03/K/7/2025 tanggal 4 Juli 2025 untuk menyalurkan bantuan pangan beras yang menjadi bagian dari penebalan bantuan sosial tahun 2025 guna memberi stimulus ekonomi ke masyarakat,
Selain untuk kebutuhan bantuan pangan, kata dia, Bulog Banyumas juga melakukan pengepakan ulang beras kemasan 20 kilogram menjadi kemasan 5 kilogram sebagai persiapan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang merupakan salah satu instrumen penting dalam upaya pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga, sekaligus memberikan perlindungan ekonomi bagi masyarakat.
Menurut dia, penjualan beras SPHP tersebut akan dilakukan melalui pengecer-pengecer yang telah diverifikasi oleh dinas terkait agar tepat sasaran.
"Untuk waktu penyaluran bantuan pangan maupun beras SPHP, kami masih menunggu informasi lanjutan dari pusat. Namun koordinasi dengan pemerintah daerah terus berjalan," kata Prawoko.
Baca juga: BPBD antisipasi karhutla di Banyumas pada musim kemarau tahun 2025