Purwokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu pada musim kemarau tahun 2025.

"Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, sebagian wilayah Kabupaten Banyumas telah memasuki musim kemarau meskipun masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho di Purwokerto, Senin.

Menurut dia, wilayah yang diprediksi telah memasuki musim kemarau, terutama kecamatan-kecamatan di bagian selatan Kabupaten Banyumas seperti Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, dan Purwojati.

Terkait dengan hal itu, pihaknya akan menggelar persiapan peralatan dan personel di halaman Kantor BPBD Kabupaten Banyumas pada hari Kamis (10/7) sebagai bentuk kesiapsiagaan dan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya karhutla, termasuk bencana krisis air bersih akibat kekeringan.

"Hal ini kami lakukan karena pada musim kemarau tahun 2024 terdapat 21 kejadian karhutla di Kabupaten Banyumas. Kami berharap kejadian karhutla tahun ini dapat ditekan, syukur bila sama sekali tidak ada karhutla di Banyumas," katanya.

Selain menyiagakan personel dan peralatan, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak membakar sampah di kawasan permukiman maupun hutan, serta tidak membuka lahan dengan cara membakar rumput dan semak-semak.

Berdasarkan data, lanjut dia, daerah rawan karhutla di Kabupaten Banyumas antara lain Kecamatan Rawalo, Kebasen, Purwojati, Cilongok, Wangon, Lumbir, dan Gumelar.

"Kami pun tetap berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan, seperti Perhutani dan Polresta Banyumas, termasuk para sukarelawan dalam rangka antisipasi terjadinya karhutla di Banyumas," kata Budi Nugroho.

Baca juga: BPBD Temanggung waspadai karhutla dan kekeringan di musim kemarau


Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025